Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Hipotesis dan Jenis-jenisnya dalam Penelitian
28 Desember 2023 21:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hipotesis adalah salah satu hal yang penting dalam penelitian. Itulah mengapa pengertian hipotesis perlu dipahami. Tak hanya itu saja, jenis-jenis hipotesis juga perlu dipelajari.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami kedua hal tersebut, seorang peneliti akan lebih mudah dalam membuat hipotesis. Terlebih lagi jika peneliti tersebut masih pemula dan membutuhkan panduan.
Pengertian Hipotesis dan Jenis-jenisnya
Mengutip buku Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2, Muslich Ansori (2020: 46), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis juga bisa diartikan sebagai dugaan dari hasil penelitian dan belum terbukti kebenarannya.
Hipotesis dapat membantu peneliti untuk mencari jawaban dari suatu masalah dan mengumpulkan berbagai data yang ada. Selain itu, hipotesis juga bisa membuat peneliti lebih memahami masalah yang akan diselesaikan dan cara menggunakan metode ilmiah.
Hipotesis bisa dibagi menjadi berbagai jenis. Berikut penjelasannya.
1. Hipotesis Nol
Di hipotesis ini, peneliti akan mengusulkan bahwa tak ada hubungan antara dua variabel yang diteliti. Lambangnya adalah H0
ADVERTISEMENT
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis ini merupakan lawan dari hipotesis nol. Dalam hipotesis ini dinyatakan bahwa suatu variabel bisa memengaruhi variabel lain. Lambangnya adalah H1 atau Ha
3. Hipotesis Kompleks
Jenis hipotesis ini menyatakan bahwa ada hubungan antara berbagai variabel dalam suatu masalah.
4. Hipotesis Sederhana
Jenis ini serupa dengan hipotesis kompleks namun lebih sederhana. Hal ini disebabkan hipotesis tersebut hanya menyatakan hubungan antara dua variabel saja.
5. Hipotesis Statistik
Sesuai namanya, hipotesis ini berbentuk statistik. Isinya merupakan dugaan terkait populasi dalam suatu penelitian yang nantinya akan diuji.
6. Hipotesis Empiris
Hipotesis yang juga disebut sebagai hipotesis kerja ini perlu dibuktikan dengan observasi serta eksperimen. Dengan demikian, teori yang digunakan pun menjadi valid.
7. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis ini menyatakan mengenai hubungan antara variabel, yaitu bahwa perubahan salah satu variabel akan mempengaruhi lainnya. Namun, hipotesis ini tidak menyebutkan banyaknya variabel yang ada.
ADVERTISEMENT
8. Hipotesis Kasual
Hipotesis kasual serupa dengan asosiatif. Perbedaannya, dalam hipotesis ini dinyatakan bahwa suatu variabel akan mempengaruhi variabel lain secara langsung.
Jadi, hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarnnya. Jenis-jenisnya pun beragam seperti yang telah disinggung di atas. (LOV)