Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Jyotisa dalam Agama Hindu yang Menarik untuk Disimak
16 Oktober 2023 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam kitab suci Veda terdapat istilah yang disebut jyotisa. Belum banyak yang mengetahui pengertian jyotisa dalam agama Hindu.
ADVERTISEMENT
Jyotisa digunakan dalam menentukan hari baik, atau hari yang tepat untuk melaksanakan yajna. Jyotisa juga berperan penting dalam menentukan hari raya agama Hindu.
Memahami Pengertian Jyotisa dalam Agama Hindu
Jyotisa sangat diandalkan dalam pembangunan tempat suci. Berdasarkan buku Sivaratri dalam Konsep Astronomi Hindu, Made Dwi (2019:3), pengertian jyotisa dalam agama Hindu berakar dari kata jyotish dalam bahasa sansekerta, yang berarti cahaya, seperti matahari, bulan, dan benda-benda langit.
Dari akar kata itulah, astronomi dalam Hindu disebut dengan istilah 'Jyostiha". Jyotisha menjadi pelengkap Weda yang isinya memuat pokok-pokok ajaran astronomi yang diperlukan untuk pedoman dalam melakukan yadnya.
Isi jyotisha adalah membahas tata surya, bulan, dan benda angkasa lainnya yang dianggap mempunyai pengaruh di dalam pelaksanaan yadnya.
ADVERTISEMENT
Jyotisha disusun sebagai pedoman untuk melaksanakan upacara yadnya (persembahan). Hindu dikatakan membuat kemajuan pada periode awal dalam astronomi yang dikembangkan untuk mengatur waktu.
Secara eksklusif, peredaran waktu diamati dengan cermat melalui gerakan yang jauh melalui siklus bulan, matahari, dan planet-planet yang sangat erat kaitannya dengan prosesi ritual dalam Hindu.
Oleh sebab itu, jyotisha dianggap memiliki pengaruh besar dalam tata cara pelaksanaan yadnya dalam Hindu. Selain mengenai perbintangan, jyotisa juga memaparkan mengenai ilmu mengenai eksistensi alam semesta.
Jyotisha dalam Sejarah Hindu di Indonesia
Astronomi (perhitungan benda-benda angkasa), sudah dikenal sebelum kedatangan pengaruh Hindu. Hal ini disebabkan oleh budaya bangsa Indonesia adalah sebagai pelaut dan petani.
Perhitungan hari-hari di Indonesia pada mulanya sudah ada, kemudian dilengkapi lagi dari pengaruh Hindu. Dikutip dari buku Etnoagronomi Indonesia, Didik Indradewa (2021:115), hal ini di Indonesia, terutama di Bali, dikenal dengan sebutan wariga.
ADVERTISEMENT
Terjadinya perpaduan kebudayaan di Indonesia, termasuk juga di dalamnya akulturasi ilmu astronomi Indonesia asli dengan ilmu astronomi Hindu (jyotisa).
Dalam ajaran jyotisha, termuat pemilihan waktu atau hari yang baik sebagai pedoman untuk memulai suatu pekerjaan dan upacara.
Pengertian jyotisa dalam agama Hindu, adalah ilmu astronomi yang terangkum dalam kitab suci Veda bagian Vedangga. Melalui ajaran jyotisha, umat Hindu dituntun untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya. (DK)