Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Kompleksitas dalam Organisasi
2 Juli 2024 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kompleksitas adalah perbedaan atau diferensiasi dalam suatu organisasi . Kompleksitas berkaitan erat dengan struktur, tingkat hierariki, dan pembagian kerja dalam suatu organisasi.
ADVERTISEMENT
Ada tiga jenis tingkat diferensiasi, yaitu diferensiasi horizontal, diferensiasi vertikal, dan diferensiasi spasial. Peningkatan pada salah satu diferensiasi akan menyebabkan meningkatnya kompleksitas dalam organisasi.
Kompleksitas: Tingkat Diferensiasi dalam Sebuah Organisasi
Pengertian kompleksitas adalah tingkat diferensiasi atau perbedaan dalam struktur sebuah organisasi dan struktur yang ada di dalamnya. Menurut buku Manajemen Organisasi oleh Sri Dweni Astuti, S.E., M.M (2022: 70), diferensiasi dapat dibedakan secara horizontal, vertikal, dan spasial. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Diferensiasi Horizontal
Diferensiasi horizontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang dilaksanakan, serta tingkat pendidikan dan pelatihannya.
Bukti nyata dari diferensiasi horizontal pada organisasi adalah spesialisasi dan departementalisasi. Spesialisasi adalah pengelompokan aktivitas tertentu yang dilakukan oleh satu individu. Spesialisasi juga dikenal sebagai pembagian kerja.
ADVERTISEMENT
Bentuk spesialisasi yang paling dikenal adalah spesialisasi fungsional. Spesialisasi fungsional adalah pekerjaan yang dibagi menjadi tugas yang sederhana dan berulang. Jika individunya yang dispesialisasi dan bukan pekerjaannya, maka disebut sebagai spesialisasi sosial.
Di sisi lain, departementalisasi adalah cara mengelompokkan para spesialis. Departemen dapat dibentuk berdasarkan fungsi, produk atau jasa, klien, daerah penjualan, dan jenis pabrik.
2. Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman struktur. Semakin meningkat diferensiasi, semakin meningkat pula kompleksitasnya karena bertambahnya jumlah tingkat hierarki dalam organisasi.
Semakin banyak tingkatan di antara top management dan hierarki paling rendah, semakin besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi.
Koordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial akan semakin sulit. Top management juga semakin sulit dalam mengawasi kegiatan bawahannya.
ADVERTISEMENT
3. Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor atau pabrik dan personalia sebuah organisasi yang tersebar secara geografis. Dengan kata lain, diferensiasi spasial merujuk pada perbedaan geografis.
Diferensiasi spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertikal. Artinya, sangat mungkin terjadinya pemisahan tugas dan pusat kewenangan secara geografis.
Pemisahan tugas dan pusat kewenangan meliputi penyebaran jumlah maupun jarak. Adanya pemisahan fisik dapat meningkatkan kompleksitas dalam sebuah organisasi.
Kompleksitas adalah karakteristik sebuah organisasi dalam perusahaan yang harus dipahami manajer atau pengelola organisasi. Semakin tinggi kompleksitas, maka semakin besar pula perhatian dari pihak pengelola pada jalannya komunikasi dan koordinasi dalam organisasi. (IND)
ADVERTISEMENT