Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Mumayyiz dan Kriterianya dalam Pandangan Islam
10 September 2021 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengertian Mumayyiz merujuk pada seorang anak yang sudah mampu melakukan berbagai aktivitas, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Meskipun tergolong sebagai mumayyiz, seorang anak masih perlu berada dalam pengawasan orang tua dalam melakukan aktivitas, baik yang berkaitan dengan ataupun tidak.
Jika orang tua memberi pengawasan yang baik kepada anak , maka orang tua dapat mengarahkan agar anak bertindah dengan baik dan sesuai ajaran agama Islam. Namun, pastikan agar Anda tidak mengawasi anak terlalu ketat agar mereka tidak merasa terkekang.
Pengertian dan Kriteria Mumayyiz
Seorang mumayyiz dinilai memiliki kemampuan fisik, otak dan mental yang sempurna jika mereka telah memasuki usia baligh. Dikutip dari buku Perempuan Seistimewa Bidadari oleh Qurrata Aini (2018), setiap anak perlu memperoleh pengetahuan tentang ciri-ciri baligh beserta konsekuensinya sebelum mereka menginjak usia baligh.
ADVERTISEMENT
Usia baligh merupakan sebuah masa di mana seorang anak sudah memperoleh suatu tanggung jawab yang wajib dilakukan. Adapun seseorang yang telah mengalami baligh harus mematuhi hukum syara’ yang ada dalam agama Islam .
Jadi, dapat dikatakan bahwa orang tua perlu mengenalkan tentang mumayyiz, bahkan sebelum anak menginjak usia baligh. Hal ini dapat diajarkan melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana, misalnya anak perempuan dibiasakan memakai jilbab untuk menutup aurat.
Tanda-tanda Anak Baligh
Apa saja yang menjadi tanda bahwa seseorang sudah mengalami baligh? Berikut ini informasinya:
Dengan mengetahui pengertian mumayyiz dan tanda-tanda baligh tersebut, maka seorang anak dapat mempersiapkan mental secara lebih dini untuk melakukan berbagai kewajiban keagamaannya. Tentunya, orang tua maupun guru dapat memberi bimbingan dan dukungan kepada anak untuk mendampingi proses pendewasaannya.
ADVERTISEMENT
(DLA)