Pengertian Politik Aparthei dan Tujuannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
12 Februari 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan. Sumber: Unsplash.com / michael schofield
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan. Sumber: Unsplash.com / michael schofield
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1948, sistem politik apartheid di Afrika Selatan mulai diberlakukan. Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan ras. Pemerintahan di Afrika Selatan yang saat itu didominasi oleh bangsa Eropa dengan ras kulit putih, memberlakukan sistem segregasi atau pemisahan ras dengan tujuan mendapatkan keistimewaan.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa resmi Afrika Selatan, apartheid dikenal dengan istilah “Aparte Ontwikkeling” yang berarti perkembangan yang terpisah. Para penduduk Afrika selatan dipisahkan berdasarkan rasnya yaitu, kulit putih, berwarna, India dan Afrika, dimana kepentingan ras kulit putih di atas ras lainnya terutama ras asli Afrika. Hal ini akhirnya memecah belah persatuan Afrika Selatan.

Sejarah Politik Apartheid si Politik Pemisahan Penduduk Berdasarkan Ras

Illustrasi Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan. Sumber: Unsplash.com / gregory fullard
Mengapa politik apartheid ini bisa terjadi? Menurut buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum (2010:223) karya Gamal Komandoko, pada tahun 1652 penjelajah Belanda yang disebut Afrikaner tiba di wilayah Afrika Selatan. Terjadi peperangan antara Belanda dan Inggris yang ingin menguasai Afrika selatan mengingat kekayaan alamnya seperti intan, berlian, emas dan batu mulia yang berlimpah.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1931, Afrika Selatan sepenuhnya menjadi jajahan Inggris meski masih terdapat pembagian kekuasaan dengan para Afrikaner hingga tahun 1940-an. Pada tahun 1940, Partai Nasional yang pro-Afrikaner mendapatkan suara mayoritas di Parlemen, hinggal tahun 1948 disahkanlah politik apartheid sebagai dasar politik negara Afrika Selatan.
Tujuan Politik Apartheid sendiri adalah untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih. Terdapat pula kecaman dari dunia Internasional terkait sistem politik ini hingga Afrika Selatan dikucilkan oleh negara-negara lainnya.

Perlawanan Terhadap Politik Apartheid

Illustrasi Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan. Sumber: Unsplash.com / ashim d'silva
Seiring berjalannya waktu, politik apartheid terasa semakin memecah belah persatuan afrika selatan. Para penduduk asli kulit hitam ditindas dengan sedemikian rupa, hingga akhirnya muncul perlawanan dalam bentuk organisasi African National Congress (ANC) yang dipimpin oleh Nelson Mandela.
ADVERTISEMENT
Nelson Mandela juga berkoalisi dengan ras lainnya yaitu kulit berwarna hingga mencetuskan Freedom Charter sebagai program perjuangan dari ANC. Presiden Afrika saat itu yaitu Pieter W. Botha tidak tinggal diam. Ia menjebloskan tokoh kulit hitam termasuk Nelson Mandela ke penjara. Nelson Mandela sendiri mendekam di penjara selama 27 tahun.
Nelson Mandela dan ANC tidak tinggal diam, perjuangan terus berlanjut secara rahasia. Pada tahun 1982, terjadi kampanye dan aksi protes pembebasan untuk Nelson Mandela. Di tahun 1988, tepat pada ulang tahun Nelson Mandela ke-70, dirayakanlah konser musik oleh bangsa Afrika selama 120 jam non-stop yang disiarkan di 50 negara.
Kampanye ini menghasilkan simpati yang luar biasa, hingga banyak negara mengembargo Afrika Selatan karena politik rasialnya. Akhirnya pada tahun 1970, Pieter Botha mengurangi undang-undang Apartheid meski tidak secara keseluruhan. Di tahun 1990, presiden F.W de Klerk membebaskan Nelson Mandela.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya di tahun 1994, undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan dan dilaksanakan pemilu bagi seluruh warga tanpa diskriminasi ras. Dalam pemilu ini ANC meraih kemenangan besar dan Nelson Mandela dilantik sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Kini Afrika selatan sudah terbebas dari politik apartheid sebagai politik pemisahan penduduk berdasarkan ras. (AGI)