Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Research Gap dan Cara Menemukannya yang Wajib Diketahui Peneliti
31 Desember 2022 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Research gap adalah celah penelitian yang dapat dimasuki seorang peneliti berdasarkan penelitian terdahulu. Research gap tidak hanya dilakukan untuk menyelesaikan tesis atau penelitian lembaga ilmiah, tapi juga untuk keperluan bisnis. Lalu, bagaimana cara menemukan celah tersebut?
ADVERTISEMENT
Pengertian Research Gap yang Wajib Diketahui Peneliti
Sebuah penelitian yang tidak dibatasi akan menghabiskan biaya, waktu dan pikiran tanpa berhasil menyimpulkan apapun. Karena itu, penelitian harus dibatasi oleh beberapa parameter dan landasan teori yang telah ditetapkan sebelum penelitian tersebut dilaksanakan. Namun karena pembatasan itu pula, ada beberapa celah penelitian yang timbul.
Ilmu pengetahuan, literatur, peralatan laboratorium, asumsi ekonomi dan sebagainya terus berkembang. Perkembangan tersebut akan menimbulkan celah terhadap penelitian terdahulu. Peneliti baru dapat melakukan research gap antara lain dengan melihat apa saja yang dipersoalkan dan telah dijawab oleh peneliti terdahulu. Apakah ada yang belum dijawab? Apakah jawabannya masih relevan dengan perkembangan terbaru?
ADVERTISEMENT
Cara Menemukan Research Gap
Dalam laman www.unair.ac.id tentang Workshop Metodologi Penelitian oleh Sulistya Rusgianto disebutkan ada 3 cara menemukan research gap dalam penelitian, yaitu:
1. Menelaah abstrak apakah sudah sesuai dengan topik penelitiannya.
Abstrak adalah rangkuman atau ringkasan penelitian agar pembaca atau peminat penelitian tersebut memahami apa saja yang telah dilakukan oleh seorang peneliti. Dalam abstrak tersebut terdapat tujuan, metode, temuan dan implikasi dari penelitian tersebut.
Dengan melakukan riset terhadap abstrak akan terlihat konsistensi atau justru inkonsistensi dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian itu.
2. Mencari masalah yang belum dijawab peneliti terdahulu.
Dalam perjalanan suatu penelitian, akan timbul masalah baru di luar teori atau bahan penelitian yang telah disiapkan. Peneliti terdahulu akan meninggalkan catatan khusus tentang masalah yang belum terjawab tersebut. Kadang masalah tersebut berada dalam deretan kalimat dengan kata kunci kecuali, namun demikian, dan sejenisnya. Bahkan bisa saja peneliti terdahulu tidak menangkap keberadaan masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Mengikuti Saran Peneliti Terdahulu untuk Peneliti Baru
Peneliti yang baik akan mengabdi pada perkembangan ilmu yang dipelajarinya. Karena itu, jika dalam penelitian yang telah dilakukannya ada celah, peneliti tersebut justru menjadikan celah tersebut sebagai saran untuk dipelajari peneliti berikutnya. Dengan demikian, bidang tersebut akan terus berkembang melalui penelitian demi penelitian.
Dalam metode penelitian, research gap digunakan untuk memperbaiki atau memperbaharui penelitian terdahulu. Research gap tidak digunakan untuk mengorek-ngorek kesalahan penelitian terdahulu. Dengan perbaikan atau pembaharuan tersebut, ilmu pengetahuan akan terus berkembang. (LUS)