Pengertian Sejarah Menurut Ibnu Khaldun, Seorang Sejarawan Asal Spanyol

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2022 19:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun. Foto: unsplash.com/hasanalmasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun. Foto: unsplash.com/hasanalmasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah merupakan sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Kata sejarah sendiri berasa dari bahasa Arab, syajarah yang artinya pohon. Pohon di sini memiliki maksud bahwa pohon memiliki silsilah atau keluarga dan perkembangannya tentang peristiwa berkesinambungan. Berbagai ahli menyebutkan tentang pengertian sejarah, salah satunya Ibnu Khaldun. Lantas, bagaimana pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun?
ADVERTISEMENT

Pengertian Sejarah Menurut Ibnu Khaldun, Seorang Sejarawan Asal Spanyol

Mengutip buku Biografi Tokoh-Tokoh Sosiologi Klasik Sampai Postmodern oleh Adi Santoso, dkk (2020:1), Ibnu Khaldun yang bernama lengkap Abu Zayd Abd Ar-Arhman Ibn Muhammad Ibn Khaldun Al-Hadrami, lahir di Tunisia pada tanggal 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.
Beliau berasal dari keluarga Andalusia kelas atas keturunan Arab, leluhur keluarga tersebut memiliki hubungan kekerabatan dengan Wail ibn Hujr seorang teman Nabi Muhammad SAW, keluarga Ibnu Khaldun memiliki banyak kantor di Andalusia, bermigrasi ke Tunisia setelah jatuhnya Sevilla ke Reconquista pada tahun 1248.
Di bawah pemerintahan dinasti Hafsiyun beberapa keluarganya memegang jabatan politik, namun ayah dan kakek Ibnu Khaldun menarik diri dari kehidupan politik dan bergabung dalam tatanan mistis, saudaranya, Yahya Khaldun, juga seorang sejarawan yang menulis sebuah buku tentang dinasti Abdal wadid dalam autobiografinya, Ibnu Khaldun menelusuri keturunannya kembali ke masa Nabi Muhammad melalui suku Arab dari Yaman, khususnya Hadramaut yang datang ke Semenanjung Iberia pada abad kedelapan pada awal penaklukan Islam.
ADVERTISEMENT
Ibnu Khaldun dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam. Beliau juga dikenal sebagai ahli politik Islam dan sebagai bapak ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis mengemukakan teori-teori ekonominya, bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana, beliau menulis banyak karya, di antaranya adalah Kitab al-'Ibar yang terdiri atas tujuh jilid.
Jilid pertamanya bertajuk Muqaddimah yang di dunia barat juga dinamakan Prolegomena, berikutnya, at-Ta 'riif bi Ibn Khaldun yakni semacam autobiografi Ibnu Khaldun dan catatan dari kitab sejarahnya.
Ilustrasi peristiwa bersejarah. Foto: unsplash.com/persnicketyprints
Al-Muqaddimah atau Tarikh Ibn Khaldun yang terdiri dari enam bab utama yang diawali dengan sebuah pendahuluan. Bab pertama membahas tentang perubahan manusia secara umum, bab kedua tentang peradaban badui (al-badawi) dengan berbagai kondisinya, bab ketiga tentang dinasti, khilafah dan kerajaan serta yang berhubungan dengannya, bab keempat tentang peradaban kota (al-hadari) dengan segala macam kondisinya, bab kelima tentang berbagai aspek mencari penghidupan dan bab keenam tentang ilmu pengetahuan dan metode-metode perolehannya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Gaston Bouthoul dalam bukunya berjudul Teori-teori Filsafat Sosial Ibnu Khaldun mengatagorikan al-Muqaddimah dibagi menjadi tiga katagori keilmuan, yaitu:
Menurut Ibnu Khaldun dalam buku al-Muqaddimah, sejarah adalah catatan umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat manusia itu.
Dalam buku al-Muqaddimah, Ibnu Haldun membaginaya menjadi empat bagian, yakni:
ADVERTISEMENT
Ibnu Khaldun merupakan salah satu bukti bahwa umat Muslim memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Namun, beliau tidak meninggalkan agama Islam. Bahkan, beliau mendalai Al-Quran dalam berbagai ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang sejarah.(MZM)