Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Teknik Cetak Drypoint dalam Seni Grafis
15 Januari 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Tuliskan yang dimaksud drypoint dalam seni grafis dan teknik pembuatannya. Sumber: pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hm5z8gqhjbqvs9bbg2m3yb9g.jpg)
ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran seni budaya, siswa akan diajarkan tentang berbagai teknik cetak. Salah satu yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut adalah teknik cetak drypoint. Sayangnya, siswa sering kali kesulitan saat diminta untuk tuliskan yang dimaksud drypoint dalam seni grafis dan teknik pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Meski sebenarnya materi tentang teknik cetak drypoint sudah dijelaskan dalam buku ajar, tetapi penjelasannya terkesan sangat singkat. Oleh karena itulah, banyak siswa yang akhirnya mencari informasi tambahan agar lebih memahami materi ini.
Pengertian Teknik Cetak Drypoint
Mengutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 9, Sri Sudaryati dan Boiman (2022:236), pengertian teknik cetak drypoint adalah variasi dari teknik engraving yang dilakukan dengan goresan langsung menggunakan alat runcing. Nantinya, goresan drypoint akan menghasilkan kesan kasar pada tepi garis.
Selain itu, teknik cetak drypoint juga dapat dipahami sebagai menoreh media, seperti tembaga atau akrilik, sehingga menimbulkan kerusakan pada permukaan media yang bisa menghasilkan visual seni.
Namun, perlu diketahui bahwa teknik cetak drypoint hanya dapat digunakan untuk jumlah cetakan yang kecil. Mungkin sekitar 10-20 karya. Hal ini karena tekanan alat press bisa cepat merusak kesan kabur yang dibuat.
ADVERTISEMENT
Teknik pencetakan dengan drypoint dilakukan dengan cara melapisi plat dengan tinta. Kemudian membersihkan tinta pada bagian permukaan dengan menyisakan tinta pada bagian dalam.
Baru setelahnya dicetak di atas kertas yang sudah dibasahi atau lembap dan dicetak menggunakan mesin press hingga permukaan kertas menyerap tinta yang tersisa pada lapisan cetakan.
Dalam sejarah singkatnya, teknik ini diciptakan oleh Housebook Master (Master of Amsterdam Cabine), seorang seniman asal Jerman pada abad ke-15. Pada masa renaissance, jarang ada seniman yang menggunakan teknik ini.
Namun, Albrecht Durer berhasil membuat tiga karya drypoint yang salah satunya adalah Holy Family. Setelah itu, di abad ke-29, semakin banyak seniman yang memproduksi drypoint, seperti Max Beckmann, Paul Hermann, dan Milton Avery.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Ragam Teknik Cetak berdasarkan Prinsipnya
Itu dia ulasan singkat yang bisa membantu siswa dalam menjawab pertanyaan ‘tuliskan yang dimaksud drypoint dalam seni grafis dan teknik pembuatannya’. (Anne)