Pengertian Teori Pengkondisian Klasik dan Keutamaannya dalam Pembelajaran

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
22 Desember 2023 18:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Pengkondisian Klasik  Sumber Unsplash/Ivan Aleksic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Pengkondisian Klasik Sumber Unsplash/Ivan Aleksic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengkondisian klasik merupakan salah satu teori dalam pembelajaran. Teori pengkondisian klasik berasal dari teori behaviorisme karya Ivan Pavlov, seorang fisiolog asal Rusia.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran terjadi ketika seseorang berperilaku, bereaksi, dan merespons dengan cara berbeda dari sebelumnya.

Pengertian Teori Pengkondisian Klasik

Ilustrasi Teori Pengkondisian Klasik Sumber Unsplash/Redd F
Dalam temuannya, Pavlov mengemukakan bahwa, teori pengkondisian klasik dapat dijelaskan oleh kegiatan timbal balik dari dua proses utama di dalam otak, yaitu eksitasi dan inhibisi.
Berdasarkan buku Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran, Molli Wahyuni, Nini Ariyani (2020:4), eksitasi adalah proses pembangkitan, proses yang cendrung membuat respon terjadi.
Sedangkan inhibisi adalah proses penekanan yang cenderung mencegah terjadinya respon. Dengan demikian, eksitasi dan inhibisi beroperasi dengan cara saling bertentangan.
Di antara keduanya, eksitasi memainkan peran yang jauh lebih besar dalam menciptakan pengkondisian. Namun, inhibisi bisa menjelaskan bagaimana berlangsungnya pengkondisian dalam hal-hal khusus.
ADVERTISEMENT
Teori Ivan Pavlov menyimpulkan bahwa US (Unconditioned Stimulus atau rangsangan alami) akan melahirkan UR (Unconditioned Response) respons alami.

Keutamaan Teori Pengkondisian Klasik

Ilustrasi Teori Pengkondisian Klasik Sumber Unsplash/Nam Hoang
Beberapa keutamaan pengkondisian klasik adalah sebagai berikut.

1. Generalisasi Perangsang

Generalisasi perangsang adalah prinsip yang menyatakan bahwa apabila subjek telah dikondisikan untuk memberikan reaksi terhadap satu stimulus, maka perangsang yang mirip akan dibangkitkan pula.
Generalisasi perangsang mengacu pada proses respons yang dikondisikan berpindah ke perangsang lain yang mirip dengan rangsangan yang dikondisikan sesuai aslinya.

2. Diskriminasi

Diskriminasi merujuk pada suatu proses yang dipelajari tidak untuk merespon stimulus-stimulus yang mirip dengan cara yang sama.
Pembedaannya berbanding terbalik dengan generalisasi, di mana generalisasi bermaksud merespon dengan cara yang sama terhadap dua stimulus yang berbeda. Sedangkan diskriminasi bermaksud merespons dengan cara berbeda pada dua stimulus yang mirip.
ADVERTISEMENT

3. Ekstingsi (Extinction).

Ekstingsi adalah suatu proses dimana respon yang dikondisikan gagal atau hilang. Dalam eksperimennya, Pavlov menemukan bahwa dengan menghadirkan bunyi semata, akhirnya dapat menghapus respon yang dikondisikan.
Teori pengkondisian klasik adalah jenis pembelajaran ketika individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dengan respons baru. Konsep dasar ini diambil dari teori behaviorisme yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov. (DK)