Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Teori Belajar Behavioristik dan Contohnya
24 Maret 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori belajar behavioristik adalah teori yang cukup populer saat ini. Teori belajar ini menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Maka dari itu hal yang paling penting dalam teori ini adalah peran antara stimulus dan respon, selain itu dianggap tidak penting.
ADVERTISEMENT
Simak artikel di bawah ini untuk memahaminya lebih dalam.
Pengertian Teori Belajar Behavioristik dan Contohnya
Teori belajar behavioristik adalah teori yang dianut oleh beberapa tokoh seperti Gage, Barliner, Thorndike, Watson, Hull, Guthrie dan Skinner. Teori menekankan pentingnya faktor lingkungan, dengan perubahan tingkah laku yang tampak secara objektif.
Berdasarkan buku "Teori- Teori Belajar dalam Pendidikan" yang ditulis oleh Feida Noorlaila Istiadah (2020) teori ini juga mementingkan pembentukan reaksi (stimulus) atau respon sehingga dibutuhkan latihan yang pada akhirnya membentuk mekanisme belajar.
Tujuan pembelajaran yang bersifat behavioristik adalah bagaimana membentuk perilaku yang dikehendaki sebagai hasil karena adanya proses belajar yang telah terjadi. Perilaku muncul sebagai akibat adanya stimulus. Saat stimulus diberikan maka akan membuat adanya perubahan perilaku.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pembelajaran guru akan banyak memberikan instruksi, arahan, dan metode tertentu. Guru akan membuat berbagai kegiatan untuk stimulasi anak , yang diharapkan dapat membentuk respon murid. Siswa akan membangun pengetahuannya melalui pengalaman, sehingga proses belajar sangat dinamis dan berpusat pada siswa.
Standar pengukuran bahwa teori belajar behavioristik ini sudah berhasil adalah ketika seseorang sudah menunjukkan perubahan perilaku, maka hal ini dapat dikatakan sudah terjadi proses belajar.
Kegiatan atau stimulus yang diberikan guru bila tidak menghasilkan perubahan perilaku maka hal ini dinyatakan gagal. Guru-guru biasanya akan melakukan penguatan atau reinforcement bagi murid baik itu negatif atau positif.
Contohnya seorang guru yang selalu memberikan sanksi bagi murid yang tidak mengerjakan PR hingga murid tersebut jera dan akhirnya rajin mengerjakan PRnya. Contoh lainnya seorang guru yang memberikan reward berupa buku atau sekedar pujian bagi murid yang berhasil menjawab pertanyaan di kelas.
ADVERTISEMENT
Menurut Hergenhan dan Matthew ada 4 hukum teori belajar behavioristik yaitu:
Demikian penjelasan teori belajar behavioristik. Semoga membantu para pembaca khususnya bagi guru yang sedang memilih jenis penerapan proses belajar yang mana yang ingin dilakukan pada murid saat mengajar. (NDA)
ADVERTISEMENT