Konten dari Pengguna

Peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur Ada Mahkota Raja

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 November 2020 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peninggalan Kerajaan Kutai Foto: Themoondoggies
zoom-in-whitePerbesar
Peninggalan Kerajaan Kutai Foto: Themoondoggies
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peninggalan Kerajaan Kutai yang paling dikenal yakni tujuh Yupa yang ditemukan di sekitar Muara Kaman, Kalimantan Timur. Bagi kamu yang belum tahu Yupa adalah tiang batu yang bertuliskan berita tentang Kerajaan Kutai, Yupa ditulis dengan huruf Pallawa yang merupakan bahasa Sansekerta.
ADVERTISEMENT
Huruf Pallawa banyak digunakan di India Selatan. Dalam salah satu Yupa, ada kata "Waprakeswara". Menurut ahli, Waprakeswara adalah lapangan luas tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Hindu. Ya, Kerajaan Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu bahkan yang tertua di Indonesia.

Cerita Sejarah Peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

Kerajaan Kutai Martadipura yang terletak di tepi sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Kudungga yang merupakan seorang kepala adat yang berpengaruh.
Sebelum mendirikan kerajaan, Kudungga diketahui belum memeluk agama Hindu. Kemudian, setelah agama Hindu masuk ia mengubah sistem pemerintahan menjadi kerajaan. Setelah Kudungga wafat, kerajaan dipimpin oleh sang anak, yakni Asmawarman.
Ia dinobatkan menjadi raja dengan cara Hindu dan diberi gelar sebagai Wangsakerta yang artinya 'Pembentuk Keluarga'. Semasa memimpin, ia dikaruniai tiga orang anak laki-laki. Ketika ia wafat, anak laki-lakinya, Mulawarman yang melanjutkan pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Di masa ini juga, Kerajaan Kutai mendapatkan masa kejayaan. Mulawarman dikenal sebagai raja terbesar dalam sejarah kerajaan tersebut. Wilayah kekuasaan diketahui mencakup hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur sehingga rakyatnya bisa hidup sejahtera dan makmur.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana. Ia pernah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana sehingga namanya tercatat dalam Yupa peninggalan sejarah kerajaan Kutai.
Runtuhnya kerajaan mulai terjadi kala dipimpin oleh raja bernama Maharaja Dharma Setia. Ia diketahui meninggal dunia dalam peperangan melawan raja Kutai Kertanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Kerajaan Kutai Kartanegara berbeda dengan kerajaan Kutai Marthadipura. Raja Aji Pangeran mengambil alih kepemimpinan kerajaan Kutai yang akhirnya dikenal menjadi kesultanan Islam. Sampai kini, bukan hanya tujuh Yupa yang dikenal sebagai peninggalan kerajaan Kutai ada Ketopong Sultan seberat 1,8 Kg yang terbuat dari emas.
ADVERTISEMENT
(RN)