Konten dari Pengguna

Penjelasan Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 April 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk apakah puasa Syawal harus berurutan. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk apakah puasa Syawal harus berurutan. Sumber: pexels.com/Alena Darmel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa Syawal adalah ibadah puasa sunah 6 hari di bulan Syawal. Pertanyaan yang sering diajukan umat muslim, apakah puasa Syawal harus berurutan atau dapat dilakukan dengan tidak berurutan?
ADVERTISEMENT
Saat ini umat muslim telah memasuki bulan Syawal setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Puasa Syawal adalah salah satu ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan untuk umat yang mengerjakannya.

Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan atau Tidak?

Ilustrasi untuk apakah puasa Syawal harus berurutan. Sumber: pexels.com/RDNE Stock Project
Menurut buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari oleh KH. Muhammad Habibullah (2018: 231), puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa sunah ini dikerjakan selama 6 hari. Mengenai cara pelaksanaannya, para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai apakah puasa Syawal harus berurutan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Syawal ini harus dilaksanakan secara berurutan. Ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa pelaksanaannya tidak harus berurutan yang penting masih dalam bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Dalam situs nu.or.id, dijelaskan bahwa Sayyid Abdullah al-Hadrami pernah diberi pertanyaan tentang puasa Syawal yang dikerjakan terpisah. Beliau menjawab bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukan beurutan dan boleh dilakukan secara terpisah-pisah, selama semuanya dilakukan pada bulan Syawal. Dalam kitabnya disebutkan:
"Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, can cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal)." (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma'ahu Fatawa Ramadhan, [Daru Hadramaut: 2011], halaman 139).
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa praktik puasa Syawal dapat dikerjakan dengan dua cara, yaitu:
ADVERTISEMENT
Jadi, jawaban untuk pertanyaan apakah puasa Syawal harus beurutan adalah tidak harus. Puasa Syawal dapat dikerjakan secara berurutan tapi jika tidak, tidak apa-apa selama masih di bulan Syawal.
Semoga pembahasan mengenai apakah puasa Syawal harus berurutan, dapat membantu umat muslim yang masih ragu mengenai cara pelaksanaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. (IND)