Penjelasan dan Fungsi Bauksit dalam Kehidupan

Penjelasan Mengenai Bauksit Sumber www.unsplash.com

Bauksit merupakan salah satu jenis hasil tambang yang dihasilkan di Indonesia. Bauksit adalah biji utama aluminium. Inilah penjelasan dan fungsinya dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan buku Kasus-Kasus Manajemen Perusahaan Indonesia 6: Leadership and Innovation in Disruptive Era yang disusun oleh Ardimas Sasdi, Safwat Assaqa (2021:33), ANTAM (Aneka Tambang) merupakan produsen bauksit tertua di Indonesia. ANTAM telah mengelola tambang bauksit peninggalan Belanda di Kijang, Kepulauan Riau, sejak tahun 1968. Kini, penambangan bauksit ANTAM dilakukan di Kalimantan melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) bauksit.

Baca juga: PLN Suplai Listrik Tambang Bauksit Antam di Tayan, Kalimantan Barat.

Penjelasan Mengenai Bauksit

Ilustrasi Tambang Bauksit Sumber www.unsplash.com

Tambang bauksit di UBP dioperasikan dengan menggunakan prinsip good mining practices. Berdasarkan prinsip tersebut, maka proses kerja dilaksanakan dengan metode tambang terbuka, yaitu menggunakan kombinasi truk dan ekskavator.

Setelah biji bauksit ditambang, kemudian dilakukan proses pencucian dan penyaringan untuk dikirim ke pabrik pengolahan dan diekspor ke produsen alumina di berbagai negara.

Fungsi Bauksit

Fungsi Bauksit Sumber www.unsplash.com

ANTAM melalui PT. Indonesia Chemical Alumina (ICA) bergerak dalam industri pemurnian dan pengolahan bauksit menjadi Chemical Grade Alumina (CGA). PT. ICA merupakan pelopor industri CGA di Indonesia, dan menempati posisi ke lima di kawasan Asia Pasifik selain Jepang, Tiongkok, Australia, dan Korea Selatan.

Produk CGA terdiri atas alumunium hidroksida dan alumina (specialty) yang diturunkan lagi hingga dapat menghasilkan ratusan jenis produk sesuai kebutuhan manusia. Fungsi bauksit dalam kehidupan antara lain digunakan sebagai berikut.

Bauksit adalah sumber biji utama untuk produksi alumunium yang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Smelter Grade Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). Bauksit mengandung 30-54% alumina (AI2O3), dan selebihnya terdiri dari campuran silika, berbagai oksida besi, dan titanium dioksida.(DK)