Penjelasan Ending Film Cell supaya Penonton Tidak Bingung

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 Januari 2024 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penjelasan ending film cell - Sumber: pixabay.com/stocksnap
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjelasan ending film cell - Sumber: pixabay.com/stocksnap
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi beberapa orang yang sudah menonton, penjelasan ending film Cell bisa jadi sedikit membingungkan. Film Cell adalah film horor fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2016 dan dibuat berdasarkan novel Stephen King dengan judul yang sama.
ADVERTISEMENT
Film Cell disutradarai oleh Tod Williams. Dibintangi oleh John Cusack, Samuel L. Jackson, dan Isabelle Fuhrman. Sesuai namanya, film ini mengisahkan sinyal ponsel yang menyebarkan wabah misterius.

Penjelasan Ending film Cell: Bahagia atau Sedih?

Ilustrasi penjelasan ending film cell - Sumber: pixabay.com/jeshoots-com
Ceritanya berawal dari adanya serangan sinyal ponsel yang mengubah orang-orang yang terhubung ke dalamnya menjadi zombie yang kejam. Clay Riddell (John Cusack) berusaha untuk mencari cara melawan atau menghindari para phoners ini.
Clay Riddell tidak sendirian. Aksinya dibantu oleh sekelompok orang yang juga selamat, termasuk Tom McCourt (Samuel L. Jackson). Tapi yang terjadi adalah satu per satu anggota kelompok tersebut meninggal.
Berdasarkan buku aslinya, Cell: A Novel, Stephen King, 2022, memang ada beberapa bagian dari film ini yang tidak sesuai dengan isi buku. Hal tersebut sebenarnya wajar, termasuk bagian akhirnya yang cukup membingungkan.
ADVERTISEMENT
Cerita di bagian ending atau akhir film Cell kira-kira seperti berikut:
Setelah mengetahui bahwa anaknya selamat, Clay pergi ke tempat yang katanya aman dari para phoners. Istri Clay memang telah meninggal, jadi satu-satunya cahaya hidup Clay adalah anak laki-lakinya.
Dengan tekad, Clay meninggalkan rombongannya dan menuju tempat tersebut dengan truk es krim. Di sana, dia melihat ratusan ribu manusia memutari sinyal telepon. Suasana menjadi membingungkan, antara kenyataan dan dunia mimpi.
Clay memasuki lingkaran yang dilalui para phoner dan bertemu dengan Raggedy Man, si tokoh antagonis. Setelah berhasil menembak Raggedy Man, Clay mencari anaknya di kerumunan para phoners. Saat anaknya muncul, mereka berpelukan, tapi anaknya berubah menjadi zombie.
Raggedy Man teryata hidup lagi dan mengganggu Clay. Clay kemudian mengambil telepon yang menghubungkan dengan bom di truk es krim. Dia meledakkan diri bersama para phoners di sana.
ADVERTISEMENT
Begini penjelasan ending film Cell yang mungkin bisa dipahami:
Akhir film ini memberikan kesan bahwa meskipun beberapa orang berhasil bertahan, dunia tetap penuh bahaya dan ketidakpastian akibat serangan sinyal ponsel. Ending film ini sepertinya sengaja dibuat ambigu, untuk meninggalkan ruang bagi interpretasi dan spekulasi.
Pertempuran melawan sinyal ponsel dan kegelapan dalam diri manusia adalah perjuangan yang berkelanjutan. Pada akhirnya, memunculkan pertanyaan mengenai sifat realitas dan kekuatan kesadaran manusia.
Wajar bila banyak penonton yang bingung dengan penjelasan ending film Cell. Orang yang sebelumnya sudah membaca bukunya pun mungkin merasa bahwa film ini jauh dari ekspektasi, dengan banyak plot hole yang memaksakan unsur misterius. (DNR)
ADVERTISEMENT