Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penjelasan Mengenai Bangsa yang Tidak Bisa Membaca dalam Alkitab Yesaya 29:12
14 November 2021 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tafsiran mengenai arti dan makna dari Yesaya 29:12, banyak disebutkan mengenai istilah "Bangsa yang tidak bisa membaca" atau 'Bangsa yang Buta'.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sempat muncul kontroversi mengenai tafsiran ini yang menyatakan bahwa maksud yang terkandung dalam Yesaya 29:12 adalah penggambaran akan hadirnya Nabi Muhammad dan peristiwa turunnya wahyu Allah SWT yang pertama di Gua Hira. Tafsiran bisa saja bermacam-macam, namun faktanya tetap hanya akan ada satu.
Arti "Bangsa yang Tidak Bisa Membaca" dalam Yesaya 29:12
Bunyi dari Yesaya 29:12 adalah
Menurut buku Pengkajian Kristalisasi Yesaya, Yasperin, 2021, Yesaya 29:12 tidak bisa dipisahkan pemaknaannya dari ayat sebelum dan sesudahnya, sama seperti ayat-ayat lainnya dalam Alkitab, semuanya saling berhubungan satu sama lain. Jika kita mencoba memaknainya secara tunggal maka akan menimbulkan makna yang ambigu.
Pada masa Nabi Yesaya masih hidup, dia menyaksikan Tuhan menghukum umat-Nya melalui bangsa Asyur yang menyerang Yehuda. Namun, dengan kasih Tuhan, ternyata Yehuda masih diluputkan dan diselamatkan. Tapi ternyata hal ini tidak membuat Yehuda menjadi kaum yang bersyukur, mereka bersikeras tidak mau bertobat.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah muncul ungkapan mengenai bangsa yang tidak bisa membaca. Israel memoles kejahatan dan ketidaktaatan kepada perintah Tuhan dengan penampilan ibadah mereka yang tampak sempurna.
Bangsa yang buta! Demikianlah Tuhan menyebut penampilan baik yang ditunjukkan oleh umat Israel di Yehuda.
Bangsa Israel mengira bahwa Tuhan dapat dikelabui dengan polesan rohani palsu, dan Tuhan tidak akan mengetahuinya karena mereka melakukan semuanya secara sembunyi-sembunyi. Bukan hanya buta, bangsa ini juga bodoh.
Saat itu beberapa firman Tuhan memang masih disampaikan kepada mereka dengan cara yang keras. Mereka diperingatkan karena mereka bersalah. Namun, karena mereka hanya mau mendengar firman yang menyenangkan telinga saja, maka firman Tuhan yang sejati diabaikan dan bahkan dicemooh.
ADVERTISEMENT
Tindakan-tindakan dari bangsa Israel di Yehuda tersebut jelas merupakan pemberontakan terhadap Tuhan. Hubungan pribadi mereka dengan Tuhan pun menjadi tidak terpelihara, dan selanjutnya mereka jadi sulit memercayai firman Tuhan.
Arti dari Yesaya 29:12 menggambarkan bangsa Israel yang tidak dapat memahami pesan Allah bagi mereka melalui Alkitab. Padahal perlu diingat bahwa firman yang benar tidak selalu berupa penghiburan, melainkan bisa juga seperti palu yang menghancurkan bukit batu (Yeremiah 23:29). (DNR)