Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penjelasan Mengenai Reduksi Kromosom pada Proses Oogenesis dalam Biologi
9 Februari 2023 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah oogenesis akan banyak kalian temukan saat belajar mata pelajaran Biologi terutama pada bab reproduksi. Ya, oogenesis berhubungan dengan pembuatan sel telur pada wanita. Lalu pada proses oogenesis reduksi kromosom terjadi pada saat pembentukan apa? Untuk mengetahui jawabannya simak penjelasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Masalah dan Arti Kesehatan Reproduksi Remaja
Pengertian Proses Oogenesis dalam Biologi
Mari mulai pembahasan artikel ini dengan melihat lebih dahulu apa yang dimaksud dengan proses oogenesis. Dikutip dari buku Selamat Datang Masa Remaja karya Sri Bulan Musmiah dkk, (2019) dijelaskan bahwa proses oogenesis telah dimulai sejak perempuan masih dalam kandungan.
Proses oogenesis adalah salah satu proses reproduksi pada wanita yaitu proses pembuatan sel telur. Dan hasil dari proses oogenesis adalah sebuah sel matang yang disebut dengan ovum. Ovum inilah yang dikeluarkan tubuh perempuan saat ovulasi untuk dibuahi dengan sel sperma.
Proses oogenesis sendiri dibagi menjadi beberapa tahap, berikut adalah penjelasannya.
Tahap Pembelahan dan Penggandaan
Tahap pembelahan dan penggandaan, di mana tahap ini yang pertama terjadi adalah mitosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) identik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan yang kedua adalah meiosis. Ini merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, masing-masingnya mempunyai jumlah kromosom setengah dari sel induknya.
Kemudian oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer atau sel telur menjadi besar. Sementara itu oosit primer nantinya terbelah menjadi dua bagian untuk menghasilkan oosit sekunder, yang merupakan hasil pembelahan. Proses pembelahan mulai terjadi saat tubuh memasuki usia pubertas, yaitu sekitar 12 tahun.
Tahap Perkembangan
Pada tahap ini pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan bagian sel yang tidak seimbang. Pada fase perkembangan ini, ada satu oosit yang memiliki banyak sitoplasma, sementara oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma. Ukuran oosit yang memiliki banyak sitoplasma lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki sitoplasma. Oosit yang lebih kecil disebut sebagai badan polar pertama.
ADVERTISEMENT
Tahap Pematangan
Setelah tahap perkembangan maka tahap terakhir adalah pematahan, di mana pada tahap ini oosit yang besar akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid. Di saat yang sama, badan polar pertama juga membelah jadi dua badan polar kedua.
Pada Proses Oogenesis Reduksi Kromosom Terjadi pada Saat Pembentukan Meiosis
Jadi dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada proses oogenesis reduksi kromosom terjadi pada saat pembentukan tahap meiosis.
Reduksi kromosom terjadi pada pembelahan meiosis I, yakni ketika terjadi pembelahan oosit primer menjadi oosit sekunder dan badan polar I. Awalnya oosit primer memiliki kromosom diploid sedangkan oosit sekunder memiliki setengah kromosom yakni haploid.
Demikian adalah pembahasan mengenai proses oogenesis pada seorang wanita . (WWN)
ADVERTISEMENT