Konten dari Pengguna

Penulisan yang Benar Diagnosa atau Diagnosis Menurut KBBI

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 Oktober 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Diagnosis. Sumber: Pexels.com/Karolina Grabowska
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Diagnosis. Sumber: Pexels.com/Karolina Grabowska
ADVERTISEMENT
Penulisan kata dalam bahasa Indonesia memang kerap berbeda dengan pengucapan kata yang biasa didengar sehari-hari. Contohnya adalah kata diagnosa atau diagnosis.
ADVERTISEMENT
Saat mendengar atau mengucapkan kata tersebut, kita tentu paham bahwa kata diagnosa atau diagnosis merujuk pada pemeriksaan. Menggunakan kata diagnosa atau diagnosis secara lisan memang begitu masalah.
Namun, jika berbicara penulisan, kesalahan antara menulis kata diagnosa atau diagnosis ini dapat menjadi masalah. Mengapa demikian?
Pasalnya, setiap bahasa memiliki kaidah penulisan tersendiri termasuk bahasa Indonesia. Kaidah penulisan sangat perlu untuk mencegah kesalahan persepsi pada sebuah tulisan serta memudahkan pembaca dalam memahami sebuah tulisan.
Contohnya adalah kita tentu akan mudah menyerap makna sebuah tulisan bila tulisan tersebut tersusun dengan kalimat efektif. Lain halnya, bila kita menjumpai kalimat tidak efektif atau mengandung pemborosan kata. Semakin boros kata, semakin sulit pembaca memahami serta memungkinkan untuk terjadinya multitafsir.
ADVERTISEMENT

Memahami Penulisan Kata yang Benar: Diagnosa atau Diagnosis

Bila kamu bertanya-tanya mana tulisan yang benar antara diagnosa atau diagnosis, jawabannya adalah diagnosis. Kata diagnosis merupakan kata baku yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya atau pemeriksaan terhadap suatu hal. Selain itu, dalam KBBI Daring Kemdikbud tertulis bahwa bentuk tidak baku dari diagnosis adalah diagnosa atau diagnosis.
Jadi, sudah jelas, ya bahwa kata yang baku adalah diagnosis. Tim Presiden Eduka (2020: 639) dalam bukunya yang berjudul Smart Plus + Inti Materi: Bank Soal Full Pembahasan Pegangan Belajar Siswa 4-5-6 SD/MI menjelaskan bahwa kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Ilustrasi Belajar Bahasa Indonesia. Sumber: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Supaya tidak keliru ada, tips untuk memilih kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah ingat bahwa dalam bahasa Indonesia saat ini (1/10), serapan bahasa asing yang berbunyi “sis”, selalu ditulis dengan sis bukan sa. Contohnya,
ADVERTISEMENT
Semoga setelah ini, tidak bingung lagi ya, saat memilih kata yang baku antara diagnosa atau diagnosis serta kata-kata lainnya. Sampai jumpa dengan informasi seputar penulisan lainnya di Berita Terkini. (AA)