Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penyebab Terjadinya Pola Pergaulan Bebas dan Solusi untuk Mengatasinya
27 Februari 2024 18:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya pola pergaulan bebas yang paling mendasar adalah tingkat pendidikan keluarga yang minim. Selain itu, ada juga penyebab lain yang patut diketahui dan diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Pergaulan bebas adalah masalah yang mengkhawatirkan khususnya bagi remaja. Remaja perlu diberi bimbingan dan solusi untuk masalah yang menimpanya agar proses pencarian jati diri mereka tidak melenceng ke arah negatif.
Yang Menjadi Penyebab Terjadinya Pola Pergaulan Bebas Yang Paling Mendasar Adalah?
Mengutip buku PAI dan Budi Pekerti Untuk Kelas X, Nenden Munawaroh, Ijudin (2022), pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
Pergaulan bebas merupakan perilaku menyimpang yang melewati batas norma atau peraturan yang ada. Pergaulan bebas tidak hanya disebabkan oleh tingkat pendidikan keluarga yang minim.
Mengutip dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, yang menjadi penyebab terjadinya pola pergaulan bebas yang paling mendasar beserta solusinya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Tingkat Pendidikan Keluarga yang Minim
Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan di keluarga membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas.
Tingkat pendidikan yang paling berperan dalam hal ini adalah pendidikan agama. Orang tua yang tidak melakukan pengawasan secara intens mengakibatkan remaja terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidaknya.
Contohnya adalah orang tua memberi izin anaknya untuk berpacaran, tapi orangtua tidak melakukan pengawasan. Solusinya adalah orang tua harus selalu melakukan pengawasan.
2. Broken Home
Selain tingkat pendidikan dalam keluarga yang minim, broken home juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja terkontaminasi pergaulan bebas.
Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orang tua, tetapi keadaan rumah yang tidak nyaman juga bisa dikategorikan sebagai broken home.
ADVERTISEMENT
Umumnya, keadaan broken home membuat mereka kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua yang bermuara pada kurangnya pengawasan orang tua.
Hal tersebut menyebabkan korban broken home mencoba mencari pelarian. Salah satunya, yakni pergaulan bebas. Untuk itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya.
3. Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga yang kurang berkecukupan berisiko membuat remaja putus sekolah. Apalagi ditambah jika keluarga tidak mendukung dan tidak berusaha.
Kurangnya ilmu dan pendidikan membuat remaja tanpa sadar terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Untuk itu orang tua harus sedapat mungkin memenuhi kebutuhan anaknya. Kemudian apabila belum sanggup, beri pengertian kepada anak.
4. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan akan memengaruhi karakter dan perilaku seseorang. Hindari meniru kelakuan buruk di lingkungan karena berpotensi akan menjerumuskan ke hal buruk tersebut. Maka dari itu, penting untuk menyaring pertemanan agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas.
ADVERTISEMENT
5. Penyalahgunaan Internet
Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak terhindarkan. Remaja dapat mengakses apa pun yang ada di internet. Hal yang membuatnya berbahaya adalah risiko remaja meniru konten yang tidak pantas di internet.
Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua ketika remaja sedang berselancar di internet perlu dilakukan.
Jadi, yang menjadi penyebab terjadinya pola pergaulan bebas yang paling mendasar adalah tingkat pendidikan, broken home, ekonomi, lingkungan, dan penyalagunaan internet. Untuk itu, remaja harus memahami solusi mana hal yang baik dan buruk bagi dirinya. (ARD)