Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Utama Meletusnya Pertempuran Lima Hari di Semarang
15 Oktober 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menilik sejarah bangsa Indonesia, tentunya tidak terlepas dari berbagai pertempuran yang terjadi sebelum Indonesia menjadi negara yang merdeka. Salah satunya adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Bisa dibilang, pertempuran ini sangat berdampak bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Adapun sebab utama meletusnya Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah peristiwa penembakan yang menyebabkan tewasnya dr. Karyadi. Untuk Anda yang ingin tahu tentang sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang, simak artikel ini, ya.
ADVERTISEMENT
Penyebab Utama Meletusnya Pertempuran Lima Hari di Semarang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sebab utama meletusnya Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah penembakan dr. Karyadi hingga tewas yang dilakukan oleh tentara Jepang. Bagi Anda yang belum tahu, Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-19 Oktober 1945 dan masuk dalam rangkaian sejarah kemerdekaan Indonesia seiring dengan kekalahan Jepang dari Sekutu.
Menurut sejarah, pada tanggal 14 Oktober 1945 telah terjadi perlawanan dari 400 mantan tentara Jepang yang dipekerjakan di pabrik gula Cepiring. Di mana letak pabrik tersebut tidak terlalu jauh dari pusat kota Semarang. Kemudian mereka dipindahkan ke Semarang. Sayangnya, di tengah jalan tentara Jepang melarikan diri dari pengawalan ke daerah Jatingaleh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum karya Gamal Komandoko (2010:54), pasca pertempuran yang menewaskan dr. Karyadi, Pertempuran Lima Hari di Semarang pun semakin tak terkendali. Adapun dr. Karyadi tewas oleh tentara Jepang ketika melaksanakan tugas untuk memeriksa Reservoir Siranda di Candi Lama yang merupakan salah satu sumber mata air yang ada di kota Semarang.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ternyata tentara Jepang menebarkan racun di mata air tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat rakyat Semarang semakin marah dan mulai melakukan serangan balasan kepada tentara Jepang. Alhasil konflik tersebut menyebabkan ada banyak sekali korban yang meninggal dunia. Sedangkan untuk waktu pertempuran yang paling lama terjadi di daerah Simpang Lima atau yang kini disebut dengan daerah Tugu Muda.
ADVERTISEMENT
Itu dia penjelasan singkat tentang sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang yang menarik untuk diketahui generasi muda Indonesia. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda tentang sejarah Indonesia pada masa kemerdekaan, ya. (Anne)