Peran Indonesia dalam Membantu Menyelesaikan Masalah Kamboja

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
22 Februari 2024 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah, sumber: unsplash/MarcoOriolesi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah, sumber: unsplash/MarcoOriolesi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah hal yang perlu dipahami oleh generasi muda saat ini. Kawasan ASEAN di masa lampau juga tidak bisa lepas dari terjadinya konflik.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga berlaku dengan Kamboja yang pernah mengalami konflik beberapa kali. Salah satu konfliknya terjadi dengan negara Vietnam pada 1988-1989.

Peran Indonesia dalam Membantu Menyelesaikan Masalah Kamboja

Ilustrasi Peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah, sumber: unsplash/TheClimateRealityProject
Mengutip buku Herge dan Petualangan Tintin, Pusat Data dan Aanlissi Tempo (2019), peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah sebagai inisiator dan mediator Vietnam dan Kamboja pada 1988-1989. Beberapa peran Indonesia lainnya, yakni sebagai berikut.

1. Mengadakan Jakarta Informal Meeting

Peran Indonesia dalam membantu menangani masalah Kamboja yang pertama adalah menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM). JIM merupakan ajang perundingan perdamaian antara Kamboja dengan Vietnam yang dimediasi oleh Indonesia.
JIM dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada Juli 1987 dan Februari 1989 di Jakarta. Hasil dari JIM I adalah tercapainya gencatan senjata usai dipertemukannya Kamboja dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Vietnam juga bersedia menarik pasukannya dari Kamboja. Pasukan PBB juga diturunkan ke perbatasan Kamboja untuk menjaga keamanan. Adapun JIM II diselenggarakan untuk menindaklanjuti hasil dari JIM I.

2. Perjanjian Paris

Perjanjian Paris merupakan upaya yang dilakukan Indonesia untuk menyikapi konflik yang terjadi di Kamboja melalui JIM. Lalu, dilanjutkan dengan Paris Peace Agreeement (Perjanjian Paris) yang disetujui oleh 19 negara, termasuk Kamboja dan Vietnam.
Perjanjian ini menjadi simbol berakhirnya perang antara Vietnam dan Kamboja. Selain menjaga keamanan di perbatasan, pasukan PBB juga bertugas membantu mengatasi kerusakan masif yang disebabkan karena perang.
Seluruh tawanan perang dibebaskan dan pasukan militer Vietnam ditarik dari Kamboja. Usai perjanjian Paris ditandatangani, Kamboja membangun kembali pemerintahannya yang dibantu negara-negara lain yang berada di bawah naungan PBB.
ADVERTISEMENT
Jadi, peran Indonesia sebagai anggota ASEAN dalam membantu menyelesaikan masalah Kamboja adalah sebagai inisiator dan mediator Vietnam dan Kamboja. Dengan begitu, Kamboja dapat menjadi negara yang bebas dari intimidasi negara mana pun. (DLA)