Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan antara Proteksi dan Kuota Impor sebagai Kebijakan Ekonomi
20 Februari 2024 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan perdagangan internasional, terdapat sejumlah kebijakan yang dilakukan pemerintah demi melindungi produsen dalam negeri. Contohnya dengan adanya kebijakan proteksi dan kuota impor. Sayangnya, masih banyak orang yang kesulitan saat diminta jelaskan perbedaan antara proteksi dan kuota impor.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat umum terhadap kebijakan ekonomi tersebut. Akibatnya, kebanyakan masyarakat awam tidak mengenal dua kebijakan ekonomi untuk perdagangan internasional ini.
Perbedaan antara Proteksi dan Kuota Impor
Berikut ini adalah perbedaan antara proteksi dan kuota impor dalam perdagangan internasional sebagai bagian dari kebijakan ekonomi .
1. Proteksi
Proteksi merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membatasi perdagangan internasional sebagai cara untuk membantu industri dalam negeri. Adanya kebijakan proteksi berfungsi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi domestik dan mengatasi berbagai masalah.
Contohnya seperti keamanan produk atau kualitas. Dalam hal ini, proteksi bisa dilakukan melalui proteksi tarif dan proteksi non-tarif.
Adapun pelaksanaan proteksi tarif melibatkan pemberlakuan bea dan pajak impor pada barang yang diimpor dari luar negeri. Sedangkan proteksi non-tarif melibatkan penggunaan aturan dan regulasi yang berbeda untuk membatasi impor.
ADVERTISEMENT
2. Kuota Impor
Mengutip dari buku Ekonomi Pertanian, Muhammad Asir, Sandriana J. Nendissa, dan Prisca Nurmala Sari (2022:197), kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap kuantitas impor dengan alasan utama untuk melindungi produsen pertanian atau sektor industri pengolahan nasional.
Kebijakan ini bersifat mengikat, di mana jumlah impor yang diperbolehkan lebih rendah dari jumlah impor dalam perdagangan bebas atau sebaliknya. Dengan adanya kebijakan kuota impor, pemerintah bisa memengaruhi pasokan barang di pasar dalam negeri.
Jadi, nantinya jumlah barang di pasar akan berkurang, harga barang menjadi naik, dan produksi dalam negeri dapat meningkat. Penerapan kebijakan ini juga dapat mengurangi nilai impor barang dari luar negeri.
Itu dia penjelasan tentang perbedaan antara proteksi dan kuota impor dalam perdagangan internasional yang juga merupakan bagian dari kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca. (Anne)
ADVERTISEMENT