Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Haq dan Bathil dalam Islam yang Tidak Boleh Dicampuradukkan
14 Juli 2022 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Islam , tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata haq dan bathil. Kedua kata yang sering diucapkan secara bersamaan ini ternyata memiliki makna yang berlawanan. Bahkan, terdapat sebuah ayat yang secara khusus melarang perbuatan yang mencampuradukkan antara haq dan bathil. Lantas, apa yang dimaksud dengan haq dan bathil?
ADVERTISEMENT
Perbedaan Haq dan Bathil dalam Islam yang Tidak Boleh Dicampuradukkan
Dikutip dari buku Millennial Moslems karya Ipnu Rinto Nugroho (2020:83), haq atau hak sering dipahami sebagai kebenaran atau yang sebenar-benarnya. Maksudnya adalah semua yang diperintahkan Allah SWT. Sedangkan bathil berasal dari kata bathala, yabthulu yang memiliki arti rusak, palsu, salah, tidak benar, tidak sesuai syarat, terlarang, hingga keluar dari kebenaran.
Allah SWT membuat sebuah perumpamaan antara haq dan bathil. Allah SWT berfirman,
أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ۚ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
ADVERTISEMENT
Artinya, “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.”
Bagaimanakah jika kita mencampurkanadukan haq dan bathil?
Dalam setiap melakukan sebuah kebaikan pasti ada sisi buruk yang selalu menghantui. Seperti dalam ibadah , pasti akan selalu terdapat bisikan untuk melakukan maksiat. Apabila jika keduanya terlihat adanya kerukunan, maka di dalam tubuh kita sedang tidan baik. Allah SWT berfirman,
ADVERTISEMENT
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.”
Lalu bagaimana cara agar bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil?
Terdapat satu hal untuk bisa membedakan keduanya, yakni ketakwaan. Seseorang yang sudah memiliki derajat ketakwaan yang tinggi, dia akan dibekali dengan hati yang peka, hati yang selalu menimbang-nimbang apakah perbuatannya salah ataukah benar.
Semoga dengan mengetahui perbedaan antara haq dan bathil dapat menumbuhkan ketakwaan kepada Allah SWT agar terhindar dari keburukan.(MZM)