Konten dari Pengguna

Perbedaan Kronologi, Kronik, dan Sinkornik sebagai Konsep Berpikir Sejarah

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 September 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peristiwa yang masuk dalam buku sejarah. Foto: unsplash.com/britishlibrary
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peristiwa yang masuk dalam buku sejarah. Foto: unsplash.com/britishlibrary
ADVERTISEMENT
Alam semesta ini sudah ada sejak lama. Maka tak mengherankan apabila alam semesta menyimpan peristiwa pada masa lampau. Meski begitu, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sejarah. Suatu peristiwa dapat masuk ke dalam daftar sejarah apabila memenuhi beberapa kriteria. Misalnya saja catatan kejadian-kejadian secara singkat dari waktu ke waktu secara berurutan disebut kronik. Lalu, apa yang dimaksud dengan kronik dan apa perbedaannya dengan kronologi dan sinkronik.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kronologi, Kronik, dan Sinkornik sebagai Konsep Berpikir Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni syajaratun yang artinya pohon. Definisi pohon ini merujuk pada skema silsilah keluarga raja (dinasti) pada masa lalu. Kata syajaratun kemudian diserap ke dalam bahasa Melayu menjadi syajarab.
Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua hal, yaitu sejarah dalam arti objektif dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah objektif menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri. Adapun sejarah subjektif dipengaruhi oleh emosi dan pikiran sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa.
Ilustrasi peristiwa bersejarah. Foto: unsplash.com/europeana
Dikutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 karya Windriati, S.Pd. (2021), Berdasakan waktu urutannya, konsep berpikir sejarah dibagi menjadi 3, yakni:

Kronologi

Kronologi berasal dari Bahasa Yunani choronos yang artinya waktu dan logos yang artinya ilmu. Kronologi adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan urutan waktu terjadinya, dari awal hingga akhir. Setiap peristiwa sejarah akan diurutkan sesuai waktu terjadinya secara runut dan berkesinambungan. Kronologi diperlukan dalam sejarah agar tidak terjadi anakronisme sejarah, yakni ketidakcocokan dengan zaman tertentu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kronologi adalah ilmu tentang pengukuran kesatuan waktu (seperti dalam astronomi dan geologi) atau urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa.

Kronik

Menurut KBBI, kronik diartikan sebagai catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya; susunan waktu; yang berhubungan dengan waktu. Artinya, kronik merupakan catatan singkat atas peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu. Biasanya peristiwa-peristiwa ini dikumpulkan sesuai dengan urutan waktu yang sama.

Sinkronik

Sinkronik sendiri berasal dari bahasa Yunani yakin syn yang artinya dengan dan chronos bermakna waktu. Istilah sinkronik dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan suatu peristiwa atau kejadian pada masa tertentu.
Dalam sejarah, sinkronik berarti menggali informasi mengenai peristiwa sejarah yang terjadi pada suatu waktu, dengan mendalami segala hal yang berhubungan dengan peristiwa tersebut. Sinkronik dapat disederhanakan sebagai bentuk perluasan atau pendalaman suatu peristiwa dengan melakukan pembatasan pada waktu.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kronologi, Kronik, dan Sinkronik

Itulah penjelasan mengenai pebedaan kronologi, kronik, dan sinkronik sebagai konsep berpikir sejarah. Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa tidak semua peristiwa dapat disebut sejarah. Namun persitiwa besar, terutama yang menyangkut dengan urutan dan waktu.(MZM)