Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal pada Tumbuhan
10 Februari 2023 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi tanaman yang kokoh dan indah, tentu akan berawal dari benih, biji, spora, atau organ reproduksi lain yang akan mengalami perkecambahan. Dengan kata lain, perkecambahan merupakan awal dari pertumbuhan benih . Terdapat dua jenis perkecambahan yang bisa Anda kenal, yakni epigeal dan hipogeal. Adapun perkecambahan epigeal dan hipogeal dibedakan berdasarkan letak kotiledonnya.
ADVERTISEMENT
Jika Anda ingin tahu tentang dua jenis perkecambahan tersebut, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal pada Tumbuhan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa perkecambahan epigeal dan hipogeal dibedakan berdasarkan letak kotiledonnya. Perlu Anda ketahui juga bahwa tingkat perkecambahan maksimal ada pada suhu 25-30 derajat celcius. Dengan begitu, maka biji tidak akan berkecambah pada suhu ekstrem.
Biji tersebut akan mulai tumbuh dengan memanfaatkan cadangan nutrisi yang ada dalam endosperma atau kotiledon bijinya. Berdasarkan dari pergerakan kotiledonnya ini, maka perkecambahan dibagi menjadi dua seperti yang disebutkan di atas.
Nah, berikut ini adalah penjelasan singkat tentang dua jenis perkecambahan pada tumbuhan yang dikutip dari buku Morfologi Tumbuhan Berbasis Lingkungan karya Reny Dwi Riastuti dan Yuli Febrianti (2021:15).
ADVERTISEMENT
1. Perkecambahan Epigeal
Dalam bahasa Yunani, epi berarti atas. Dengan kata lain, perkecambahan epigeal merupakan pertumbuhan biji di mana kotiledonnya akan naik ke atas atau ke permukaan tanah.
Perkecambahan epigeal dapat terjadi ketika hipokotil atau sumbu embrio atau bakal batang di bawah kotiledon memanjang ke atas. Pemanjangan hipokotil akan mendorong kotiledon yang ada di atasnya sehingga kotiledon tersebut keluar dan berada di atas permukaan tanah.
Beberapa contoh perkecambahan epigeal pada tumbuhan antara lain pepaya, kapas, bawang, labu, bunga matahari, pohon jarak, dan kacang.
2. Perkecambahan Hipogeal
Dalam bahasa Yunani, kata hipo memiliki arti bawa. Jadi, perkecambahan hipogeal merupakan pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di bawah tanah. Jenis perkecambahan ini terjadi ketika epikotil atau sumbu embrio atau bakal batang di atas kotiledon memanjang dan mendorong plumula atau bakal daun ke atas keluar dari tanah.
ADVERTISEMENT
Pemanjangan epikotil ini akan membuat tunas plumula naik ke atas tanah. Sedangkan kotiledon akan tetap berada di bawah tanah. Adapun contoh dari perkecambahan hipogeal pada tumbuhan antara lain kacang polong, kelapa, gandum, jagung, dan juga padi .
Demikian penjelasan tentang perkecambahan epigeal dan hipogeal pada tumbuhan. (Anne)