Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Silaturahmi dan Silaturahim yang Perlu Diketahui
26 April 2022 22:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, masih banyak orang yang tidak mengetahui adanya perbedaan silaturahmi dan silaturahim. Ketidaktahuan mengenai hal ini sebenarnya perlu segera diselesaikan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Sebenarnya, perbedaan silaturahmi dan silaturahim cukuplah mendasar, sehingga memungkinkan penggunaan katanya pada kalimat yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Silaturahmi dan Silaturahim
Dalam buku Keajaiban Silaturahmi, Khalil Al Musawi, disebutkan bahwa banyak ayat Al-Quran dan hadits yang memerintahkan kita untuk menyambung tali silaturahmi dan juga menyambung tali silaturahim, namun banyak sebagian orang yang keliru dalam memahami makna dari silaturahmi dan silaturahim dan kemudian timbullah kesalahan pahaman.
Perbedaan Secara Bahasa
Menurut beberapa sumber, silaturahim dan silaturahmi adalah kata serapan yang berasal dari Bahasa Arab “Sillah Ar-Rahim.” (Shillah) yang artinya hubungan atau tali, kemudian ar-rahim adalah Rahim. Jika disambungkan, maka menjadi hubungan Rahim. Jadi, kata silaturahmi memiliki makna yang erat kaitannya dengan hubungan kekeluargaan yang memiliki hubungan darah atau satu Rahim.
Sedangkan untuk silaturahmi Ar-Rahhm/Rham (dalam Bahasa Indonesia dibaca Rahmi) memiliki arti kasih sayang. Jadi silaturahmi memiliki arti kasih sayang terhadap sesama, tetapi hal ini secara meluas. Tentunya hal tersebut berbeda dengan silaturahim.
Perbedaaan Silaturahmi dan Silaturahim Secara Meluas
ADVERTISEMENT
Silaturahim terdiri dari dua kata: shilah dan ar Rahim. Shilah artinya menyambung. Dalam Mu’jam Lughatif Fuqaha disebutkan: “Shilah adalah isim mashdar. Washala asy syai’u bisy syai’I artinya: menggabungkan ini dengan itu dan mengumpulkan bersama.”
Sedangkan untuk ar Rahim yang dimaksud di sini adalah Rahim wanita, yang merupakan konotasi untuk menyebutkan karib-kerabat. Ar Raghib Al Asfahani mengatakan: “ar Rahim yang dimaksud adalah Rahim wanita, yaitu tempat dimana janin berkembang dan terlindungi (dalam perut wanita). Dan istilah ar Rahim digunakan untuk menyebutkan karib-kerabat, karena mereka berasal dari satu Rahim.” (dinukil dari Ruhul Ma’ani)
An Nawawi R.A menjelaskan: “Adapun silaturahim, ia adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam, dan cara lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 2/201)
ADVERTISEMENT
Ibnu Atsir juga menjelaskan: “Banyak hadits yang menyebutkan tentang silaturahim. Silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah-lembut, kasih sayang kepada ereka, memperhatikan keadaan mereka. Demkian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka menganggu. Dan memutuskan silaturahim adalah kebalikan dari hal itu semua.” (An Nihaya fi Ghabiril Hadits, 5/191-192, dinukil dari Shilatul Arham, 5)
Maka ditinjau dari makna bahasanya, silaturahmi di sini hanya kepada keluarga saja. Keluarga bisa meliputi keluarga ini dan keluarga yang tercakup dan terlibat dalam hal warisan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga pemutus (silaturrahim).”
Nah, sekarang sudah jelas kan arti dan perbedaan silaturahmi dan silaturahim? Semoga ke depannya tidak ada kesalahan lagi dalam penggunaannya ya! (DNR)
ADVERTISEMENT