Konten dari Pengguna

Perbedaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali sebagai Tradisi di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 Juni 2022 21:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan sugihan Jawa dan sugihan Bali, sumber foto: (Ruben Hutabarat) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan sugihan Jawa dan sugihan Bali, sumber foto: (Ruben Hutabarat) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Bali, mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata sugihan. Sugihan dibedakan menjadi dua jenis, yakni sugihan Jawa dan sugihan Bali. Sugihan Jawa berasal dari kata ‘Sugi’ yang maknanya membersihkan, sedangkan ‘Jawa’ artinya luar. Sugihan Jawa merupakan upacara yang bertujuan untuk membersikan alam semesta atau makrokosmos. Meskipun terkesan sama dengan sugihan Bali, namun sesungguhnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Lalu, apa perbedaan sugihan Jawa dan sugihan Bali? Agar dapat mengetahuinya, sebaiknya simak pemaparan di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Makna Sugihan Jawa

Menurut Lontar Sundarigama, Sugihan Jawa adalah pasucian Dewa Kalinggania pamrastista bhatara kabeh atau pesucian dewa yang bertepatan pada hari penyucian seluruh bhatara.
Saat proses Sugihan Jawa, target penyuciannya adalah buana agung atau alam semesta. Contohnya seperti membersihkan tempat-tempat suci yang dipakai untuk tempat pemujaan dan membersihkan lingkungan sekitar, baik itu pura, rumah, maupun atribut upacara.

Makna Sugihan Bali

Ilustrasi perbedaan sugihan Jawa dan sugihan Bali, sumber foto (Artem Beliaikin) by Unsplash.com
Sugihan Bali asalnya dari kata ‘Sugi’ yang artinya ‘membersikan’, sedangkan ‘Bali’ artinya ‘kekuatan di dalam diri’. Sugihan Bali itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam buku Kreatif Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas IV untuk SD oleh Artana, dkk (2017) dijelaskan bahwa sugihan Bali merupakan upacara yang tujuannya untuk mensucikan buana alit atau manusia, baik secara sekala maupun niskala. Dengan begitu, maka buana alit dapat bersih dan terbebas dari berbagai perbuatan tercela yang mengotori lahir batin.
ADVERTISEMENT

Pelaksanaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Tradisi sugihan Jawa dan sugihan Bali memiliki kesamaan, yakni merupakan rangkaian dari pelaksanaan hari Raya Kuningan dan Galungan yang diawali pada Saniscara Kliwon wuku Wariga atau Tumpek Wariga (25 Hari). Sugihan Jawa dilakukan pada hari Kamis Wage Wuku Sungsang, sedangkan Sugihan Bali dilakukan pada Jumat Kliwon Wuku Sungsang, tepatnya keesokan hari setelah Sugihan Jawa.

Perbedaan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Pada dasarnya, Sugihan Jawa dan sugihan Bali mempunyai makna yang sama, yakni sebagai wadah pembersihan. Hanya saja, yang membedakan keduanya adalah pada objek yang disucikan.
Sugihan Jawa merupakan penyucian makrokosmos ataualam semesta sebagai tempat berlangsungnya kehidupan. Sedangkan sugihan Bali merupakan penyucian dari mikrokosmos atau diri sendiri, sehingga pembersihan ini mengacu pada perbuatan-perbuatan buruk yang menodai jiwa.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang perbedaan tradisi sugihan Jawa dan sugihan Bali di Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan sugihan Jawa dan sugihan Bali adalah terletak pada objek yang disucikannya dan waktu pelaksanaannya. (DLA)