Konten dari Pengguna

Perbedaan yang Terjadi Akibat Revolusi Bumi

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Oktober 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi terjadinya perbedaan musim akibat revolusi bumi. Sumber: www.pixabay.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terjadinya perbedaan musim akibat revolusi bumi. Sumber: www.pixabay.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revolusi bumi adalah pergerakan bumi mengitari matahari sebagai pusat tatasurya. Revolusi bumi mengakibatkan terjadinya perbedaan musim di belahan bumi yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Meski tidak bisa melihat pergerakannya, tapi manusia dapat melihat akibatnya. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh akibat dari pergerakan bumi tersebut. Karena itu, menarik sekali membahas tentang akibat dari revolusi bumi ini.
ADVERTISEMENT
Dalam emodul Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui https://emodul.kemdikbud.go.id/A-IPA-16/files/basic-html/page27.html yang diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 tertulis bahwa revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari dalam garis edarnya selama 365 ¼ hari. Karena itu pula pergantian musim terus berulang dalam kurun waktu setahun.
Ilustrasi terjadinya perbedaan musim akibat revolusi bumi. Sumber: www.unsplash.com.

Terjadinya Perbedaan Musim Akibat Revolusi Bumi

Revolusi bumi mengakibatkan terjadinya perbedaan musim. Namun pergantian musimnya juga dipengaruhi oleh kemiringan rotasi bumi terhadap matahari hingga sekitar 23,5 derajat dari garis tegak lurusnya. Itulah sebabnya negara-negara yang jauh dari garis khatulistiwa sampai memiliki 4 musim.
Negara-negara yang terletak di sekitar garis khatulistiwa hanya memiliki 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sedangkan negara-negara yang terletak dekat dengan kutub utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur. Musim-musim tersebut akan berlangsung secara bergantian selama setahun dan berulang lagi di tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, pada tanggal 21 Juni kutub utara berada di Garis Balik Utara atau GBU (23,5 LU atau Lintang Utara). Ini artinya negara-negara yang dekat dengan kutub utara mengalami puncak musim panas. Sebaliknya, di negara-negara yang dekat dengan kutub selatan sedang terjadi musim dingin.
Berikut daftar pergantian musim berdasarkan revolusi bumi:
Belahan Bumi Utara:
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim dingin : 22 Desember – 21 Maret
Belahan Bumi Selatan:
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 21 Juni
ADVERTISEMENT
Musim dingin : 21 Juni – 23 September
Dengan memahami bagaimana revolusi bumi mengakibatkan terjadinya perbedaan musim, maka perjalanan ke berbagai negara bisa direncanakan dengan baik menyesuaikan dengan iklim. Misalnya jika akan pergi ke negara-negara Eropa yang dekat dengan kutub utara pada bulan Desember hingga Maret, wajib membawa baju yang sesuai untuk musim dingin. (LUS)