Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perintah untuk Melaksanakan Puasa Sunnah pada Tanggal 9 Muharram dalam Islam
19 Juli 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perintah untuk melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 9 muharram merupakan isyarat dari sunnah ajaran Islam. Layaknya ajaran sunah, puasa pada tanggal 9 Muharam pun memiliki hadis yang menjadi acuan.
ADVERTISEMENT
Salah satu kutipan hadis dalam ajaran Islam yang mengisyaratkan sunah puasa 9 Muharam berbunyi, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)”. Hadis tersebut muncul karena semula orang Yahudi melakukan puasa di Hari Asyura.
Perintah untuk Melaksanakan Puasa Sunnah pada Tanggal 9 Muharram merupakan Isyarat dari Sunnah Ajaran Islam
Setiap umat muslim perlu belajar bersama guru (ustaz, guru ngaji, atau guru agama Islam) ketika ingin memahami seluk-beluk tentang ajaran Islam. Hal tersebut menjadi perlu guna mencegah sesat pikir akibat belajar sendirian. Naudzubillahimindzalik.
Salah satu contoh adalah ketika mempelajari perintah untuk melaksanakan puasa sunah 9 Muharam. Perintah untuk melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 9 Muharram merupakan isyarat dari sunnah ajaran Islam .
ADVERTISEMENT
Puasa 9 Muharam termasuk Puasa Asyura dalam ajaran Islam. Umat muslim memiliki ajaran untuk melaksanakan Puasa Asyura pada tanggal 9 dan 10 Muharram, berikut sejarahnya.
A. Umat Yahudi dan Nasrani Berpuasa
Puasa Asyura merupakan puasa sunah yang mempunyai sejarah tersendiri. Dikutip dari buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah, Wahid (2019: 93), awalnya, ibadah puasa ini dilakukan oleh para ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
Umat Yahudi dan Nasrani melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharam karena menganggapnya sebagai hari yang agung dan mulia. Menurut riwayat, masyarakat Quraisy Makkah telah melakukan Puasa Asyura pada masa jahiliah.
B. Rasulullah Saw. Puasa Asyura
ADVERTISEMENT
Rasulullah saw. pun bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi pada masa itu menjawab bahwa hari ini adalah hari baik. Pada hari ini, Allah Swt. menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya sehingga Nabi Musa a.s. berpuasa pada hari ini.
Mengutip dari buku yang sama, Wahid (2019: 93), Rasulullah saw. bersabda,
Kemudian, Rasulullah saw. melaksanakan puasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk memerintahkannya juga. Hadis tersebut merupakan riwayat Bukhari. Ibadah sunah tanggal 10 Muharam menimbulkan pertanyaan bagi umat muslim.
Pertanyaan tersebut, yaitu “Ya Rasulullah saw. hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi”. Pada satu sisi, puasa hari Asyura bermula dari Nabi Musa a.s., tetapi Yahudi turut melakukannya.
ADVERTISEMENT
Padahal Islam tidak mengerjakan perkara yang sama persis dengan umat lain. Oleh karena itu, Rasulullah saw. menjelaskan bahwa mulai tahun depan, umat muslim melaksanakan puasa pada tanggal 9.
Jadi, umat muslim memiliki ajaran yang menjelaskan sunah tentang ibadah Puasa Asyura tanggal 9 dan 10 Muharam. Wallahu a’lam bishawab.
Demikian menjadi jelas bahwa perintah untuk melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 9 Muharram merupakan isyarat dari sunnah ajaran Islam. Ajaran tersebut termasuk Puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharam. Wallahu a’lam bishawab. (AA)