Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perjalanan Hidup Robert Prevost yang Terpilih Jadi Paus Hasil Konklaf 2025
10 Mei 2025 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan pengganti Paus Fransiskus melalui konklaf, satu hal yang menarik perhatian adalah perjalanan hidup Robert Prevost yang terpilih jadi Paus. Dari latar belakang hidup hingga perannya dalam pelayanan pastoral yang mencerminkan dedikasi tinggi.
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Robert Prevost sebagai Paus Leo XIV adalah momen penting dalam konklaf 2025. Sekaligus mengundang perhatian pada jejak panjang pengabdiannya yang patut untuk disimak lebih dalam.
Perjalanan Hidup Robert Prevost yang Terpilih jadi Paus ke-267
Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, adalah Paus ke-267 dalam gereja Katolik. Prevost adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat serta anggota Ordo Agustinus pertama yang menduduki Takhta Suci.
Berdasarkan e-book Leo XIV: The First American Pope: A Historic Journey from Chicago to the Vatican, Guillaume Lessard, (2025), Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois. Orang tuanya adalah Louis Marius Prevost (keturunan Prancis dan Italia) dan Mildred MartÃnez (keturunan Spanyol).
ADVERTISEMENT
1. Bergabung dengan Ordo Agustinus
Sejak muda, Prevost menunjukkan ketertarikan pada kehidupan religius. Perjalanan religiusnya dimulai saat bergabung dengan Seminari Menengah Ordo Agustinus. Prevost melanjutkan studi di Universitas Villanova, Pennsylvania, dan meraih gelar Sarjana Matematika serta mempelajari filsafat pada tahun 1977.
Pada usia 27 tahun, Prevost dikirim oleh Ordo Agustinus ke Roma untuk melanjutkan studi hukum kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum). Prevost ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982 dan meraih lisensiat dalam hukum kanonik pada tahun 1984.
Setelah itu, Prevost diutus ke Peru untuk melayani di misi Chulucanas, Piura, dari tahun 1985 hingga 1986. Setelah kembali ke Amerika Serikat sebagai promotor panggilan dan direktur misi untuk provinsi Agustinus di Chicago, ia kembali ke Peru pada tahun 1988.
ADVERTISEMENT
Di Peru ia menghabiskan sepuluh tahun berikutnya memimpin seminari Agustinus di Trujillo serta mengajar hukum kanonik di seminari keuskupan. Ia juga menjabat sebagai hakim di tribunal gerejawi regional dan anggota dewan konsultatif Keuskupan Trujillo.
Pada tahun 1998, Prevost terpilih sebagai provinsial Ordo Agustinus untuk wilayah Midwest Amerika Serikat dan kembali ke Chicago. Ia kemudian terpilih sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus, posisi tertinggi dalam ordo tersebut, dan menjabat selama dua periode hingga tahun 2013.
2. Diangkat Menjadi Uskup oleh Paus Fransiskus
Setelah masa jabatannya sebagai Prior Jenderal berakhir, Prevost kembali ke Peru dan pada tahun 2015 diangkat oleh Paus Fransiskus sebagai Uskup Chiclayo. Pada tahun yang sama, ia memperoleh kewarganegaraan Peru.
Selama menjabat sebagai uskup, ia dikenal karena kedekatannya dengan masyarakat miskin. Bahkan mendapat sebutan sebagai "Santo dari Utara" karena upayanya dalam membantu korban bencana alam dan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pada 30 Januari 2023, Paus Fransiskus menunjuk Prevost sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Ia juga diangkat sebagai kardinal pada 30 September 2023 dengan gelar kardinal-diakon Santa Monica.
Baca Juga: Apa Itu Pope atau Paus? Ini Penjelasannya
Perjalanan hidup Robert Prevost yang terpilih jadi Paus membuka babak baru dalam gereja Katolik. Terpilihnya Prevost bukan sekadar hasil dari proses konklaf, melainkan buah dari perjalanan panjang yang sarat makna dan nilai keimanan Katolik. (DNR)