Konten dari Pengguna

Pola Lantai Tari Kecak Beserta Makna yang Terkandung di Dalamnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Agustus 2021 18:36 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 19 Mei 2023 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pola lantai Tari Kecak. Foto: PIxabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pola lantai Tari Kecak. Foto: PIxabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tari Kecak merupakan tarian daerah yang berasal dari Bali dan menggambarkan tentang kisah pewayangan, yakni cerita Ramayana. Pola lantai pada Tari Kecak adalah melengkung dengan membentuk lingkaran.
ADVERTISEMENT
Pola lantai Tari Kecak yang unik dan terdapat sisi mistis di dalamnya tersebut membuat tarian ini selalu berhasil memikat perhatian para wisatawan. Jika Anda pernah berkunjung ke Bali, pasti sudah tidak asing dengan tarian yang satu ini.

Sejarah Tari Kecak

Ilustrasi Tari Kecak. Foto: Pixabay
Tari Kecak memiliki akar yang kuat dalam tradisi dan ritual Bali. Tarian ini pertama kali muncul pada tahun 1930-an di desa-desa sekitar Uluwatu, salah satu tempat suci di Bali.
Tari Kecak berasal dari ritual keagamaan yang dikenal sebagai "Sanghyang" atau "Cak". Ritual ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada para dewa untuk memohon perlindungan dan keberkahan.
Awalnya, Tari Kecak hanya diiringi oleh nyanyian dan gerakan tubuh para penari. Namun, pada tahun 1930-an, seorang seniman Bali yang bernama Wayam Limbak bersama pelukis dari Jerman yang bernama Walter Spies mengembangkan tarian ini.
ADVERTISEMENT
Wayan Limbak dan Walter Spies mengembangkan Tari Kecak dengan menambahkan unsur-unsur dramatis dan cerita Ramayana. Mereka melibatkan puluhan atau bahkan ratusan penari pria yang duduk melingkar membentuk formasi lingkaran di atas panggung.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, Tari Kecak mulai dimainkan ke berbagai pentas di desa-desa di Pulau Bali. Bahkan tarian legendaris ini sudah mencari salah satu kesenian wajib untuk berbagai acara di Pulau Bali.
Tari Kecak umumnya dimainkan oleh 50-70 orang penari yang semuanya adalah laki-laki dengan tampilan bertelanjang dada dan bagian bawahnya ditutupi dengan kain kotak-kotak berwarna hitam-putih.
Tarian asal Bali ini memang terlihat sangat mempesona dan pertunjukkannya selalu berhasil membuat penonton terpukau.

Pola Lantai Tari Kecak

Pola lantai Tari Kecak. Sumber: pixabay.com
Menurut buku Keberagaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi (2012: 38), pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan membentuk lingkaran.
ADVERTISEMENT
Jadi, seluruh penari yang tergabung dalam tarian ini akan merapatkan posisi dan membentuk posisi lingkaran sebelum mulai menari. Kemudian gerakan tarian ini adalah duduk melingkar di tempat sembari mengucapkan kata ‘Cak’.
Melalui pola lantai yang terstruktur, tarian ini mengungkapkan konsep persatuan dan kerja sama yang kuat. Setiap penari mewakili bagian dari cerita Ramayana dan menjadi bagian penting dari keseluruhan kisah yang diungkapkan dalam gerakan tarian.

Makna Tari Kecak

Ilustrasi Tari Kecak. Foto: Pixabay
Walaupun tarian ini tidak menggunakan alat musik apa pun sebagai pengiringnya, Tari Kecak masih tetap terlihat kompak dan juga indah. Seluruh penari bergerak dengan seirama. Hal inilah yang membuat Tari Kecak memiliki nilai seni yang sangat tinggi sehingga disukai oleh para turis.
ADVERTISEMENT
Dalam alur ceritanya, Tari Kecak menampilkan adegan saat Rama meminta tolong kepada Dewata. Hal tersebut membuktikan bahwa Rama percaya jika Tuhan dapat menolong dirinya.
Adapun pesan moral yang ingin disampaikan adalah kesetiaan Shinta kepada suaminya, Rama serta burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya demi menyelematkan Shinta dari Rahwana. Kita juga diajarkan agar tidak mempunyai sifat serakah seperti Rahwana.

Tujuan Tari Kecak

Ilustrasi Tari Kecak memiliki tujuan dalam pertunjukannya. Foto: Pixabay
Lebih dari sekadar pertunjukan seni, Tari Kecak memiliki tujuan yang beragam dan kompleks. Berikut adalah beberapa tujuan Tari Kecak yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Sarana Upacara

Sejak dahulu, Tari Kecak sudah dijadikan sebagai sarana upacara, baik untuk upacara keagamaan maupun upacara adat lainnya. Tari Kecak sebagai tari keagamaan memiliki tujuan untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan biasanya bersifat sakral.
ADVERTISEMENT
Tari Kecak di Bali digunakan sebagai sarana komunikasi dengan para Dewa dan leluhurnya. Tarian yang dijadikan sebagai sarana upacara sangat mempertimbangkan pemilihan tempat, waktu, penari, dan sesajian yang tepat.

2. Melestarikan dan Menjaga Warisan Budaya

Tujuan lainnya dari Tari Kecak adalah untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya Bali yang kaya. Tarian ini merupakan bagian integral dari identitas budaya Bali dan menjadi wujud nyata dari kekayaan tradisi lisan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Dengan menjaga dan terus mempraktikkan Tari Kecak, masyarakat Bali dapat memastikan bahwa warisan budaya mereka tetap hidup dan berkelanjutan.

3. Sarana Hiburan

Selain aspek budaya dan spiritual, Tari Kecak juga memiliki tujuan hiburan yang penting. Pertunjukan ini memberikan pengalaman visual dan emosional yang menghibur penonton.
ADVERTISEMENT
Tari Kecak memiliki gerakan yang indah, perpaduan vokal yang kuat, dan dramatisasi cerita yang menarik sehingga menciptakan suasana yang memikat dan menginspirasi.
Tari Kecak memberikan hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat Bali dan para wisatawan yang mengunjungi pulau ini, sehingga menjadikannya salah satu atraksi budaya yang sangat populer.

Keunikan Tari Kecak

Ilustrasi Tari Kecak memiliki banyak keunikan. Foto: Unsplash
Tari Kecak memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri dibandingkan tari tradisional lainnya. Dirangkum dari Keanekaragaman Seni Tari Nusantara oleh Resi Septiana Dewi (2012: 35-38), berikut adalah beberapa keunikan Tari Kecak sebagai warisan budaya Bali.

1. Harmoni Vokal yang Unik

Salah satu keunikan utama Tari Kecak adalah penggunaan vokal yang unik. Para penari yang umumnya merupakan kelompok penari pria, duduk melingkar, dan bersama-sama meneriakkan kata "cak" yang berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Suara ini menciptakan pola vokal yang khas dan menarik, serta memberikan ritme dan kekuatan kepada tarian. Harmoni vokal yang tercipta dari suara penari membangkitkan emosi penonton.

2. Pola Lantai yang Khas

Keunikan lainnya yang paling mencolok dalam Tari Kecak adalah pola lantai melingkar yang dibentuk oleh penari. Puluhan penari pria duduk dalam formasi lingkaran mengelilingi panggung dan menciptakan pola lantai yang khas.
Dalam pertunjukannya, mula-mula tarian diawali dengan pembakaran dupa, lalu penari memasuki panggung sambil mengumandangkan kata "cak" berulang kali. Setelah itu, mereka membentuk sebuah barisan melingkar. Area tengah lingkaran digunakan untuk menari.
Pola ini tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga melambangkan persatuan, kerja sama, dan kekuatan dalam budaya Bali.
Gerakan dan perubahan posisi penari di dalam pola lantai menggambarkan perkembangan cerita dan karakteristik tokoh dalam tarian.
ADVERTISEMENT

3. Mengisahkan Cerita Ramayana

Dalam pertunjukan tari Kecak ini, para penari memerankan lakon-lakon dalam cerita Ramayana, seperti Rama, Shinta, dan fokus pada jalan cerita.
Terkadang, ada beberapa adegan lucu yang diperagakan para penarinya. Selain itu, beberapa adegan yang atraktif juga ditampilkan, seperti permainan api. Hal inilah yang membuat tari Kecak memiliki kesan sakral tetapi juga menghibur.

4. Memiliki Pengaruh Spiritual dan Keagamaan

Tari Kecak memiliki kedekatan yang erat dengan tradisi keagamaan Bali. Tarian ini sering kali dilakukan di pura atau upacara keagamaan, sebagai persembahan kepada dewa dan roh leluhur.
Konsep spiritual dan keagamaan tercermin dalam gerakan, vokal, dan pola lantai tarian ini. Tari Kecak menciptakan ruang untuk menghubungkan dunia manusia dengan dunia spiritual, mempersembahkan cerita Ramayana dengan rasa penghormatan.
ADVERTISEMENT

Apakah Tari Kecak Menggunakan Pola Lantai Lingkaran?

Ilustrasi Tari Kecak menggunakan pola lantai lingkaran. Foto: Unsplash
Tari Kecak merupakan tari tradisional yang menggunakan pola lantai lingkaran dalam pertunjukannya. Pola lantai ini tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga menggambarkan peristiwa Ramayana.
Ramayana adalah kisah yang menceritakan perjalanan Rama dalam mencari dan menyelamatkan istri tercintanya, Dewi Sinta, yang diculik oleh Rahwana, raja iblis.
Dalam Tari Kecak, berbagai adegan dan momen penting dari Ramayana diinterpretasikan melalui gerakan dan vokal penari. Melalui gerakan, ekspresi wajah, dan suara "cak" yang khas, Tari Kecak berhasil menghidupkan kembali kisah epik Ramayana.
(Anne & SFR)