Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Profil dan Makna Sebutan Ayam Jantan dari Timur
1 Desember 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sultan Hasanudin merupakan tokoh pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. Perjuangannya menjadi inspirasi dan mengandung makna sebutan Ayam Jantan dari Timur.
ADVERTISEMENT
Julukan tersebut diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Saat itu, banyak kebijakan Belanda yang mendapat perlawanan, karena dinilai sangat menyengsarakan rakyat.
Memahami Makna Sebutan Ayam Jantan dari Timur
Kebijakan pajak dan tanam paksa Belanda mengakibatkan terjadinya pertentangan, termasuk perang yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin. Diambil dari buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD Kelas 4, 5, 6, Forum Tentor (2009:92), makna sebutan Ayam Jantan dari Timur adalah sebagai berikut.
Pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin, Kerajaan Makasar di Sulawesi Selatan mencapai masa kejayaan. Sultan Hasanudin ingin menguasai sepenuhnya jalur perdagangan dan pelayaran di Indonesia bagian timur.
Cita-citanya untuk menguasai jalur perdagangan nusantara, mendorong perluasan kekuasaan ke kepulauan Nusa Tenggara. Hal itu mendapat tentangan dari Belanda.
ADVERTISEMENT
Mereka merasa aktivitas perdagangan di Pelabuhan Makassar telah menganggu kegiatan VOC di Maluku yang berpusat di Ambon. Hal ini menyebabkan VOC ingin menguasai Kerajaan Makasar yang saat itu berada di bawah pimpinan Sultan Hasanudin.
Pertentangan tersebut akhirnya menimbulkan terjadinya peperangan. Sultan Hasanudin melakukan perlawanan dengan sangat gigih terhadap Belanda. Bahkan, ia berani menyerang kedudukan Belanda di Maluku.
Keberanian Sultan Hasanudin dalam memimpin pasukan Kerajaan Makasar mengakibatkan kedudukan Belanda semakin terdesak. Sultan Hasanudin sangat ditakuti Belanda. Karena ketangguhannya dalam melawan bangsa penjajah, maka beliau disebut sebagai Ayam Jantan dari Timur.
Suatu ketika, Kerajaan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin dan Kerajaan Talo yang dipimpin Arung Palaka berselisih paham. Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba kedua kerajaan tersebut.
ADVERTISEMENT
VOC memberikan dukungan, sehingga Kerajaan Talo menang saat perang dengan Kerajaan Gowa tahun 1666. Sultan Hassanudin kemudian dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.
Makna sebutan Ayam Jantan dari Timur berasal dari keberanian Sultan Hasanudin dalam melawan penjajah Belanda. Melalui politik adu domba, perlawanannya diakhiri dengan Perjanjian Bongaya.(DK)