Profil Khadga Prasad Sharma Oli, Mantan Perdana Menteri Nepal

Ilustrasi Profil Khadga Prasad Sharma Oli, Foto: Unsplash/webphotographeer.

Profil Khadga Prasad Sharma Oli mencuri perhatian publik setelah ramai berita mengenai negara Nepal. Khadga Prasad Sharma Oli atau yang lebih dikenal dengan K.P. Oli merupakan salah satu figur sentral dalam pemerintahan Nepal.

K.P. Oli dikenal sebagai politisi berpengaruh sekaligus mantan Perdana Menteri yang telah beberapa kali memimpin negeri di kaki Himalaya tersebut. Kiprahnya di dunia politik tentu tidak perlu diragukan lagi.

Profil Khadga Prasad Sharma Oli, Sosok Sentral dalam Politik Nepal

Ilustrasi Profil Khadga Prasad Sharma Oli, Foto: Unsplash/Mihajlo Maricic.

Profil Khadga Prasad Sharma Oli menggambarkan perjalanan politisi Nepal ini yang pernah menduduki jabatan sebagai Perdana Menteri. Dikutip dari buku The Himalayas: An Encyclopedia of Geography, History, and Culture karya Andrew J. Hund dkk (2018), Khadga Prasad Sharma Oli lahir pada 22 Februari 1952.

Oli dibesarkan dalam keluarga petani dari kasta Brahmana. Ayahnya, Mohan Prasad Oli, hanya memperoleh pendidikan terbatas, sementara ibunya, Madhumaya Oli, wafat karena penyakit cacar ketika Oli baru berusia empat tahun.

Pada tahun 1970, ia menuntaskan ujian School Leaving Certificate (SLC) di Adarsha Secondary School. Terinspirasi oleh gerakan anti-Panchayat dan gerakan Naxalbari di India, serta dorongan dari pamannya, Ramnath Dahal, Oli sudah mulai menapaki jalur politik radikal sejak masa remajanya.

Oli menjabat sebagai salah satu dari dua Ketua Partai Komunis Nepal, hasil penggabungan antara Partai Komunis Nepal (Marxis–Leninis Bersatu) dan Partai Komunis Nepal (Maois Pusat).

Di Nepal, Oli menduduki peran yang sangat penting yaitu pernah menjabat sebagai Perdana Menteri sebanyak dua kali periode. Pertama pada 11 Oktober 2015 hingga 3 Agustus 2016. Kedua, 15 Februari 2018 hingga 13 Juli 2021.

Pada saat sebagai Perdana Menteri, Oli dikenal dengan berbagai kebijakan kontroversial, termasuk sikap tegasnya terhadap isu geopolitik dengan negara tetangga, India dan China.

Pada tahun 2018, Oli menuai kritik tajam atas gaya kepemimpinannya yang dinilai otoriter, antara lain melalui pembatasan kebebasan pers serta penunjukan pejabat yang lebih didasarkan pada kedekatan politik.

Oli kembali menjabat sebagai Perdana Menteri pada Juli 2024, setelah mencapai kesepakatan rotasi kekuasaan dengan pemimpin Partai Kongres Nepal, Sher Bahadur Deuba.

Kebijakannya kemudian memicu gelombang protes publik, terutama setelah pemerintahannya memutus akses ke berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram, di tengah meningkatnya sorotan terkait praktik korupsi dan nepotisme. Hingga pada akhirnya ia mundur sebagai Perdana Menteri.

Baca Juga: Profil Fadhil Ilyas Dirut Bank Aceh, Prestasi dan Perjalanan Kariernya

Itulah profil Khadga Prasad Sharma Oli, seorang mantan Perdana Menteri Nepal yang mencuri perhatian publik karena gaya kepemimpinannya yang kontroversial. (Umi)