Proses Integrasi Timor Timur saat Masa Orde Baru

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
16 Juli 2022 20:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses integrasi Timor Timur. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses integrasi Timor Timur. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pada mulanya, Timor Timur sebenarnya bukanlah bagian dari Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berusaha untuk merebut wilayah tersebut dengan mencanangkan operasi militer bernama Operasi Seroja. Hasilnya secara resmi telah terjadi integrasi Timor Timur pada tanggal 17 Juli 1976 yang mana berada saat masa Order Baru.
ADVERTISEMENT

Proses Integrasi Timor Timur saat Masa Order Baru

Proses integrasi Timor Timur. Sumber: unsplash.com
Mengutip dari buku Hari-Hari Terakhir Timor Timur: Sebuah Kesaksian karya Zacky Anwar Makarim (2002), integrasi Timor Timur dengan Indonesia secara resmi sudah tercatat dalam sejarah sejak 17 Juli 1976. Adapun proses integrasi ini didahului dengan serangkaian invasi militer oleh rezim Order Baru yang konon mendapatkan dukungan dari pemerintah Amerika Serikat.
Timor Timur termasuk ke dalam kawasan yang tergabung dalam gugus pulau Timor di Nusa Tenggara Timur yang dulunya merupakan daerah jajahan Bangsa Portugis. Pasca kemerdekaan Indonesia, terjadi perundingan tentang wilayah Indonesia dengan belanda yang menyatakan jika Timor Timur tidak masuk sebagai wilayah Republik Indonesia. Hal ini disebabkan karena status Timor Timur yang masih jadi daerah jajahan Portugis.
ADVERTISEMENT
Kemudian kekuasaan Portugis di Timor Timur runtuh pada tahun 1974 karena berkembangnya Revolusi Anyeler. Dikutip dari buku yang sama, Revolusi Anyelir ini merubah rezim Portugal dari kediktatoran otoriter menjadi demorkasi praktis. Akibatnya revolusi ini juga berdampak pada Timor Timur sebagai daerah jajahan.
Akibatnya, pada Mei 1974, pemerintahan baru di Portugal memberi izin pendirian partai politik dengan tujuan untuk menentukan masa depan Timor Timur lewat adanya referendum yang terdiri dari 3 pilihan, yaitu menjadi daerah otonom dalam federasi Portugis, menjadi negara bebas dan merdeka, serta menjadi bagian dari Indonesia.
Hal inilah yang membuat muncul tiga partai politik dengan pandangan politik yang saling berlawanan, yakni UDT, Fretilin, dan Apodeti. Persaingan yang sengit antara ketiganya dan berlangsung lama membuat masyarakat sipil harus mengungsi ke wilayah Indonesia. Tak lama setelahnya, pemerintah Indonesia melakukan operasi Komodo untuk melakukan integrasi wilayah Timor Timur ke Indonesia. (Anne)
ADVERTISEMENT