Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Puisi Bahasa Jawa Tentang Guru dan Tata Cara Penyusunannya
1 Maret 2022 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Puisi bahasa Jawa tentang Guru Lengkap dengan Tata Cara Penyusunannya
Puisi merupakan jenis karya sastra yang dibuat sebagai media ekspresi penyair. Maka dari itu, puisi dibuat dengan susunan bahasa dan kata khusus guna menyampaikan pesan kepada pembaca.
Penjelasan lengkap mengenai puisi yang tertulis dalam buku berjudul Seni Mengenal Puisi yang disusun oleh Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari (2020:9) yang memaparkan bahwa puisi secara umum merupakan suatu karya yang berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair.
Tak hanya itu, puisi juga dapat diartikan sebagai bentuk ekspresi diri yang menggambarkan keresahan, imajinasi, kritik, pemikiran, pengalaman, kesenangan ataupun nasehat seseorang. Puisi umumnya tersusun atas bahasa yang indah dan padat makna. Di Indonesia, puisi tak hanya ditulis dalam bahasa Indonesia, namun juga dalam bahasa daerah. Salah satunya bahasa Jawa .
ADVERTISEMENT
Puisi yang ditulis dengan bahasa Jawa disebut dengan nama geguritan. Pengertian geguritan dipaparkan secara rinci dalam buku berjudul Pujangga Hujan: Teori dan Apresiasi Puisi yang disusun oleh Roy Sari Milda, Tim Antologi Puisi Hujan (2019: 29) bahwa geguritan yang berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan", "coretan" ini merupakan bentuk yang berkembang di kalangan penutur bahasa Jawa dan Bali.
Lebih lanjut, dalam buku tersebut menjelaskan bahwa geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal beberapa geguritan yang berbeda. Pengertian geguritan di Jawa berkembang menjadi sinonim dengan puisi bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan metrum, sajak, serta lagu.
Tak hanya itu, geguritan juga dikenal sebagai sastra klasik. Sebagai suatu karya sastra klasik, geguritan yang terdiri dari pupuh-pupuh, terikat oleh padalingsa dan membentuk suatu jalinan cerita sehingga geguritan tersebut dikatakan sebagai puisi naratif.
ADVERTISEMENT
Puisi disusun sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan penyair pada pembaca, umumnya terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Untuk lebih memahami bagaimana susunan puisi bahasa Jawa, mari kita simak contoh puisi bahasa jawa tentang guru berikut ini.
Pemaparan mengenai puisi bahasa Jawa tentang guru ini dapat Anda jadikan sebagai panduan untuk menyusun puisi dengan baik agar pesan yang tertulis di dalamnya sampai ke penulis dengan baik. (DAP)