Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Puisi Rakyat: Pengertian dan Jenisnya
26 Agustus 2023 17:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah puisi rakyat itu? Puisi rakyat adalah salah satu ragam sastra yang dipelajari dalam materi Bahasa Indonesia. Puisi rakyat merupakan warisan leluhur yang sarat akan pesan-pesan moral dan nilai kebajikan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku berjudul Sastra Indonesia, Cikawati (2020, 1), puisi rakyat atau puisi lama terikat oleh ketentuan-ketentuan, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait dan rima. Struktur setiap puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair) berkaitan dengan setiap ciri-ciri puisi rakyat tersebut.
Pengertian Puisi Rakyat Menurut Para Ahli
Setelah memahami pengertian puisi rakyat secara umum, kini perlu diketahui pula bagaimana pengertian puisi rakyat menurut para ahli. Tentu para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai pengertian puisi rakyat. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Ternyata puisi rakyat juga dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis dari puisi rakyat.
1. Gurindam
Jenis puisi lama yang berasal dari India. Gurindam berasal dari bahasa India, kirindam berarti mula-mula atau perumpamaan.
Jenis puisi rakyat ini mengandung banyak ajaran moral serta nilai agama. Sehingga orang zaman dahulu menjadikan gurindam sebagai norma kehidupan. Ciri-ciri gurindam adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Contoh dari Gurindam
Kalau mulut tajam dan kasar,
boleh ditimpa bahaya besar.
Pikir dahulu sebelum berkata,
supaya terelak silang sengketa.
Kalau diri kena perkara,
turut susah sanak saudara.
Barang siapa berbuat khianat,
Tuhan kelak memberi laknat.
Barang siapa tidak memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
2. Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi rakyat Indonesia yang berasal dari melayu yang terdiri dari sampiran dan isi dan dikenal dengan berbagai nama menurut bahasa daerah masing-masing di Indonesia. Untuk membedakan pantun dengan puisi rakyat lainnya. Berikut ciri-ciri dari pantun.
ADVERTISEMENT
Contoh Pantun
Apa guna orang bertenun
untuk membuat pakaian adat
Apa guna orang berpantun
untuk beri petuah amanat
Asam kadis asam gelugur
kedua asam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
mengingat diri tidak sembahyang.
Beli kacang kupas kulitnya
kacang dikupas dicampur kurma
Kalau boleh abang bertanya
nona manis hendak ke mana.
3. Syair
Pengertian puisi rakyat syair adalah merupakan rangkaian kisah yang panjang. Di dalam syair, semua baris merupakan isi dan biasanya isinya tidak selesai dalam satu bait. Hal ini karena syair biasanya digunakan untuk menceritakan sesuatu yang berkesinambungan.
Puisi rakyat yang berupa pantun juga disebut sebagai puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair merupakan puisi rakyat yang berasal dari Arab. Untuk membedakan syair dengan pantun ditandai dengan larik di dalam karya puisi rakyat tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika larik pertama dan larik kedua pada pantun adalah sampiran dan larik ketiga dan larik keempat pada pantun adalah isi, berbeda halnya dengan syair. Syair ini semua larik di dalam bait yang terdapat pada syair merupakan isi. Berikut ciri-ciri yang membedakan syair dengan puisi rakyat yang lainnya.
Contoh Syair
Dengarlah kisah suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadikan hikayat
Dibuatkan syair serta berniat
Ada raja sebuah negeri
Sutan Agus bijak besyari
Asalnya baginda raja yang bahari
Melimpahkan pada dagang biaperi
Kabar orang empunya termasa
Baginda itulah raja perkasa
Tiada ia merasai sengsara
Entah kepada esok dan lusa
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang pengertian dan jenis-jenis dari puisi rakyat. Semoga dapat membantu para pecinta sastra untuk memahaminya dan tidak tertukar masing-masing contoh dari puisi rakyat. (Gin)