Puisi Tentang Air dan Maknanya untuk Direnungkan

illustrasi puisi tentang air. sumber: unsplash.com

Salah satu karya sastra yang umum dipelajari di Indonesia adalah puisi. Karya sastra yang satu ini dapat membantu seseorang mengekspresikan diri dalam bentuk kumpulan kata-kata yang indah. Terdapat banyak sekali tema yang bisa diangkat dalam puisi, misalnya puisi tentang air, puisi tentang lingkungan, puisi tentang pendidikan, dan masih banyak lagi.

Menurut Supriyanto dalam bukunya, Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas (2020:3) dijelaskan bahwa pengertian puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan perasaan maupun pemikiran penulisnya dengan kata-kata yang indah. Perasaan yang diungkapkan pun tak harus selalu bernada positif seperti kebahagiaan dan kegembiraan, emosi negatif seperti amarah dan kesedihan pun dapat diungkapkan dengan kata-kata yang indah dalam puisi.

Puisi Tentang Air dan Maknanya

illustrasi puisi tentang air. sumber: unsplash.com

Karena pilihan kata dalam puisi akan mempengaruhi persepsi seseorang saat membacanya, maka pilihan irama, matra, rima, dan bait puisi haruslah dilakukan dengan baik. Makna puisi yang sesungguhnya akan tergambar melalui pilihan kata yang digunakan. Contohnya saja puisi tentang air, puisi tersebut haruslah memiliki makna yang mendalam agar bisa menjadikan air sebagai objek renungan yang berarti.

Untuk bisa memahami lebih lanjut mengenai makna puisi, simaklah puisi tentang air berikut ini:

Puisi Airku Air Mataku

Kucari engkau dari hulu sampai kehilir

Dinginnya angin lebih menusuk dari tubuhmu yang memelukku

Kering, kering, kering

Inilah dirimu di musim kemarau

Telah kucari sejauh langkahku membawaku

Namun hanya lelah yang kudapat

Kembalilah airku

Kemana aku bisa mencarimu

Yang mengalir kini, hanya kata-kata ini

Dan air mata di pipiku

Makna Puisi Airku Air Mataku

Puisi di atas bercerita mengenai sulitnya mencari air di musim kemarau. Beberapa daerah memang memiliki iklim yang kering, sehingga saat musim kemarau, orang-orang seringkali mengalami kesulitan air bersih. Di waktu-waktu tersebut, banyak orang yang pergi jauh untuk mencari air bersih.

Karena tokoh "aku" dalam puisi di atas telah kesulitan mencari air di wilayahnya, ia berjalan hingga lelah namun tetap tidak mendapatkan air tersebut. Karena lelah ia bertanya-tanya dimana ia bisa mencari air yang menjadi sumber kehidupannya. Pada akhirnya, tokoh "aku" tersebut hanya bisa menangis dan menemukan aliran air namun air tersebut adalah air mata di pipinya.

Setelah membaca puisi di atas, harapannya orang-orang dapat memaknai pentingnya air bersih dalam kehidupan manusia. Semoga artikel ini bermanfaat. (AGI)