Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puncak Kebesaran Kerajaan Mataram Islam di Masa Pemerintahan Sultan Agung
26 September 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung. Pemimpin yang satu ini memiliki andil besar dalam meningkatkan eksistensi Islam di kawasan Nusantara. Sultan Agung merupakan sultan Mataram ketiga yang berkuasa tahun 1613-1645. Beliau adalah sosok sultan yang sukses membangun negerinya dan mengukuhkan kesultanannya dalam teritorial dan militer yang kuat. Sultan Agung juga termasuk salah satu raja yang mampu membawa kerajaan Mataram Islam menduduki puncak kejayaannya di tahun 1627. Pada masa pemerintahannya, kawasan pesisir seperti Madura dan Surabaya berhasil ditaklukkan. Lalu, bagaimana sejarah kejayaan Mataram Islam di bawah pemerintahan Sultan Agung? Simak penjelasannya di sini.
ADVERTISEMENT
Kejayaan Mataram Islam Era Sultan Agung
Satu tahun setelah menjabat sebagai pemimpin, Sultan Agung mulai melakukan ekspansi ke berbagai daerah di Jawa untuk memperluas wilayah Kerajaan Mataram Islam.
Mengutip buku Islam dalam Arus Sejarah Indonesia oleh Burhanudin (2020), Sultan Agung melancarkan aksi penyerangan ke timur Jawa pada tahun 1614. Beliau memberikan titah kepada Tumenggung Suratani yang pada akhirnya mampu menguasai daerah Malang dan sekitarnya. Berkat pencapaian tersebut, Tumenggung Suratani mendapatkan gelar Senopati Menggala Yuda.
Pada tahun 1615, Sultan Agung mengirimkan sejumlah pasukan di bawah pimpinan Tumenggung Martalaya untuk merebut kekuasaan wilayah Wirasaba (saat ini Karesidenan Banyumas).
Wilayah Lasem, Tuban, dan Pasuruan juga tidak luput dari ekspansi yang dilakukan oleh Sultan Agung di sepanjang tahun 1616-1619. Tumenggung Jaya Supanta dan Tumenggung Martalaya berperan penting dalam misi penakhlukkan ini.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang, salah satu misi penakhlukkan tersulit adalah pada saat merebut kekuasaan di Surabaya pada tahun 1620-1625. Namun, akhirnya Sultan Agung menggunakan strategi jitu untuk melemahkan Surabaya, yakni dengan memutus rantai distri makanan ke wilayah tersebut. Pada akhirnya, Surabaya takluk dengan sendirinya kepada Kesultanan Mataram Islam pada tahun 1925 karena kehabisan pangan.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Islam
Selain perluasan wilayah kekuasaan, masa kejayaan Mataram Islam juga diraih dengan memajukan sektor pertanian. Dalam hal ini, setiap petani mendapatkan jatah tanah dan dibentuklah forum komunikasi untuk wadah pembinaan bagi para petani. Tidak hanya itu, Sultan Agung juga mengatur tentang pajak yang berfungsi sebagai kas kerajaan.
Sultan Agung menarik upeti di berbagai wilayah kekuasaan Mataram Islam penghasil beras, sehingga perekonomian di kesultanan tersebut bertumbuh dengan sangat pesat.
ADVERTISEMENT
Dalam kendali kepemimpinan Sultan Agung, Mataram Islam berhasil mencapai puncak kejayaan di berbagai sektor kehidupan, mulai dari agama, ekonomi, budaya, hukum, pemerintahan, dan lain-lain. (DLA)