Konten dari Pengguna

Pupuh Sinom sebagai Karya Seni Tradisional Sunda

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 Oktober 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi karya seni sastra pupuh dari Sunda. Sumber: https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karya seni sastra pupuh dari Sunda. Sumber: https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam suku, yang dibuktikan dengan banyaknya karya seni dan sastra yang dimiliki tiap daerahnya, salah satunya adalah karya tradisional Sunda. Dalam budaya Sunda, terdapat karya seni sastra yang bernama pupuh, yang memiliki rima serta suku kata yang membentuk pola pada setiap barisnya, jumlah suku kata yang telah ditentukan. Terdapat 17 jenis pupuh Sunda menurut aturan penulisannya. Salah satu di antaranya adalah pupuh sinom.
ADVERTISEMENT

Pupuh Sinom Seni Tradisional Sunda

Pupuh berasal dari kata pepeuh yang berarti bait pada lagu, puisi, dan tembang yang memiliki pola yang sama dan pola penyusunan syair. Sejarah dari pupuh Sunda merupakan media dalam surat menyurat dan pidato. Seiring berjalannya waktu, pupuh berkembang ke kesenian tradisional Sunda, seperti pupuh lagam cianjuran, cigawitan, ciawian, wawaca, ganding, dan sebagainya.
Dalam membuat pupuh, terdapat patokan yang perlu dilaksanakan. Sebagaimana tertulis dari buku Wawacan: Sebuah Genre Sastra Sunda karya Ruhaliah (2018) pola-pola menyusun pupuh yaitu:
Ilustrasi pupuh dari Sunda. Sumber: https://www.freepik.com/
Dalam 17 jenis pupuh Sunda, terdapat klasifikasi sebagai bentuk karakter pupuh seperti buku yang sama menjelaskan karakter pupuh terdiri dari empat tipe utama yaitu:
ADVERTISEMENT
Nah untuk membuat karya seni sastra pupuh sinom, terdapat aturan-aturan yaitu, memiliki ciri tema senang dan gembira. Satu bait sinom terdiri atas 9 baris. Guru lagu dan guru wilangan sinom yaitu 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a.
Itulah penjelasan tentang pupuh sinom dari suku Sunda. Sebagai salah satu budaya asli Indonesia, kita sebagai penerus bangsa untuk selalu melestarikan agar tetap ada dari masa ke masa. (MZM)
ADVERTISEMENT