Konten dari Pengguna

Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda yang Penuh Makna

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Januari 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan adat Sunda. Foto: freepik.com/rsdesign888
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan adat Sunda. Foto: freepik.com/rsdesign888
ADVERTISEMENT
Pernikahan adat Sunda merupakan salah satu konsep pernikahan yang sedang populer di kalangan pasangan calon pengantin. Tidak hanya masyarakat umum saja yang menggunakan pernikahannya dengan adat yang satu ini, tetapi juga selebritis papan atas.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai rangkaian yang perlu Anda siapkan jika ingin mengusung tema adat Sunda di hari bahagia tersebut. Apa sajakah itu?

Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Dikutip dari buku Selamanya karya Reita Giadi (2010), dalam rangkaian prosesi pernikahan dalam adat Sunda, setidaknya ada lima acara pokok yang perlu dilewati, yakni:
1. Pengajian
Pengajian merupakan waktu di mana seluruh keluarga, teman, tetangga calon pengantin berkumpul dalam satu tempat untuk membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan tujuan mendoakan kedua mempelai dan juga memanjatkan pujian kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa sholawat.
Pengajian dalam adat Sunda biasa dilaksanakan secara terpisah. Di mana pengantin laki-laki dan perempuan mengadakan pengajian sendiri-sendiri.
2. Ngebakan atau Siraman
ADVERTISEMENT
Ngebakan atau siraman merupakan prosesi menuangkan air yang dilakukan oleh pengantin laki-laki maupun perempuan. Adapun cara untuk melaksanakan prosesi yang satu ini yakni dengan orang tua atau kerabat yang lebih tua memandikan mereka.
Hal ini memiliki arti agar kedua mempelai ingat bagaimana rasanya dahulu dimandikan kedua orang tua mereka.
Air yang digunakan untuk siraman bukan air biasa, namun air yang dicampur dengan tujuh macam bunga atau kembang tuju rupa. Ketujuh bunga tersebut yaitu, mawar putih dan merah, cempaka, kantil, kenanga, melati, sedap malam, dan melati gambir.
Ilustrasi prosesi pernikahan adat Sunda. Foto: freepik.com/rsdesign888
3. Ngeuyeuk Seureuh
Upacara ngeuyeuk seureuh merupakan prosesi permintaan restu kepada kedua orang tua calon mempelai. Melalui proses yang satu ini juga restu, nasehat, dan doa dipanjatkan dalam rangka mengiringi langkah kedua mempelai menuju gerbang pernikahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam proses ngeuyeuk seureuh juga memerlukan peralatan yang cukup banyak, di mulai dari daun sirih, buah pinang, dua ikat padi, sepotong bambu tak bertuas, benang tenun, kendi dan masih banyak lagi.
Ritual ngeuyeuk seureuh menggambarkan tentang pandangan hidup masyarakat Sunda yang dilandasi dari tiga hal, yakni silih asih, silih asuh, dan silih asah. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah menjaga, menyayangi, dan mengajari.
4. Akad Nikah
Akad nikah merupakan perjanjian antara wali mempelai perempuan dengan mempelai laki-laki yang dihadiri dengan dua saksi. Meskipun begitu, terdapat berbagai acara yang mengiringi prosesi akad nikah. Seperti sungkeman, saweran, dan masih banyak lagi.
5. Resepsi
Proses terakhir dalam rangkaian proses pernikahan dalam adat Sunda adalah resepsi. Resepsi adalah pesta yang dihadiri oleh para tamu undangan. Resepsi menjadi waktu untuk seseorang mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
ADVERTISEMENT
Apakah Anda tertarik untuk menggunakan konsep pernikahan adat Sunda? (MZM)