Konten dari Pengguna

Rangkuman Peristiwa G30S/PKI, Momen Terkelam dalam Sejarah Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 September 2021 8:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rangkuman Peristiwa G30S/PKI, Foto: denpasarkota.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Rangkuman Peristiwa G30S/PKI, Foto: denpasarkota.go.id
ADVERTISEMENT
Ada beberapa peristiwa kelam di dalam sejarah Indonesia, salah satunya peristiwa Gerakan 30 September oleh PKI atau G30S/PKI, yang menelan banyak korban, hingga 7 di antaranya ditetapkan menjadi pahlawan revolusi. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya," kata Presiden Ir. Soekarno. Karena itu, kamu perlu mengetahui rangkuman peristiwa G30S/PKI.
ADVERTISEMENT

Rangkuman Peristiwa G30S/PKI

Rangkuman Peristiwa G30S/PKI, Foto: sumbarprov.go.id
Dikutip dari situs resmi bpkpd.bulelengkab.go.id, peristiwa kelam ini terjadi pada 30 September sampai 1 Oktober 1965 di Jakarta dan DI Yogyakarta.
Bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Ir. Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis, DN Aidit yang saat itu merupakan ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) memimpin Gerakan 30 September untuk mengincar para perwira tinggi TNI AD Indonesia.
Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, gerakan ini membunuh 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD. Tiga di antaranya, yaitu Letjen Anumerta MT Haryono, Jenderal Anumerta Ahmad Yani, dan Mayjen Anumerta D.I Panjaitan dibunuh di kediaman mereka sebelum kemudian dibuang ke sebuah sumur kecil di Lubang Buaya. Sementara yang lainnya diculik dan dibunuh di Lubang Buaya. `
ADVERTISEMENT
Berikut adalah nama ketujuh perwira tersebut:
ADVERTISEMENT
Sesudah peristiwa tersebut, mereka sempat menguasai Kantor berita Radio Republik Indonesia (RRI) dengan baret dan sapu tangan hijau di area leher. Mereka sempat melakukan siaran gelap dan menyatakan pembentukan Dewan Revolusi Indonesia.
Mereka berdalih memiliki niat untuk menyelamatkan Republik Indonesia dari Dewan Jenderal. Mereka menyatakan bahwa Dewan Jenderal merupakan gerakan subversif yang disponsori CIA dengan maksud untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno.
Setelah hampir seharian menguasai RRI, sekitar jam 7 malam WIB, hal itu pun berakhir setelah pasukan RPKAD berhasil mengambil alih RRI. Ada beberapa anggota PKI yang tertangkap, tetapi ada pula yang berhasil kabur.
Tanggal 1 Oktober pukul 21.00 WIB, RRI Jakarta mulai kembali mengumandangkan suara resmi pemerintahan RI dan DKI Jakarta sebagai ibu kota dijaga sepenuhnya oleh ABRI. Sementara para anggota G30S menjadi buronan.
ADVERTISEMENT
Setelah diberlakukan jam malam di Jakarta pada 2 Oktober 1965, dini hari pukul 01.30 tanggal 2 Oktober, Presiden Ir. Soekarno akhirnya menyatakan lewat RRI bahwa beliau selaku presiden, di dalam kondisi sehat walafiat fisik dan mental, tetap memegang kepemimpinan negara, pemerintahan, dan revolusi.
Pimpinan Angkatan Darat pun secara langsung dipegang oleh Presiden Ir. Soekarno dan Mayor Jenderal Pranoto Reksosamudro Asisten III Men/Pangad ditunjuk untuk menyelesaikan tugas sehari-hari.
Jenazah ketujuh perwira TNI AD di atas akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dan mereka disahkan menjadi pahlawan revolusi berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI nomor III/Koti/Tahun 1965 pada tanggal 5 Oktober 1965.
Setelah membaca rangkuman peristiwa G30S/PKI di atas, kamu sudah memahami peristiwa G30S/PKI, kan?(BRP)
ADVERTISEMENT