Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Rasio Fenotip Persilangan Dihibrid dan Monohibrid dalam Biologi
25 Agustus 2022 22:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia ini dihuni oleh banyak jenis makhluk hidup . Beragam makhluk hidup ini mempunyai sifatnya masing-masing. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah ilmu untuk mempelajari sifat-sifat dan keberagaman makhluk hidup tersebut. Ilmu itu bernama Biologi. Biologi mempelajari apa saja yang bisa terjadi pada makhluk hidup. Salah satu materinya adalah tentang persilangan. Persilangan ini merupakan hasil individu baru yang berasal dari dua individu. Campuran dua individu ini bisa memiliki berbagai individu baru yang unik. Namun bagaimanapun juga, rasio individu tersebut bisa diperkirakan dalam ilmu Biloogi. Berikut rasio fenotip persilangan dihibrid dan monohibrid untuk membantumu memahaminya.
ADVERTISEMENT
Persilangan Dihibrid dan Monohibrid dalam Biologi
Sebelum ke pembahasan mengenai rasio fenotipnya, mari kita mempelajari dulu apa itu persilangan dihibrid dan monohibrid. Mengutip buku Big Book Biologi SMA Kelas 1, 2, & 3 oleh Annisa Rahmah, dkk (2015:586), hibridsasi atau persilangan merupakan penggabungan materi genetik yang mewakili sifat tertentu pada saat terjadi penggabungan sel gamet.
Hibridisasi diberi nama sesuai jumlah sifat beda yang dilibatkan dalam persilangan, yaitu monohibrid (satu sifat beda), dihibrid (dua sifat beda), trihibrid (tiga sifat beda), sampai dengan polihibrid (banyak sifat beda). Namun kali ini, kita akan membahas monohibrid dan dihibrid saja.
Pada persilangan monohibrid, terdapat dua kasus. Kasus pertama adalah dominansi penuh, contohnya adalah persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) yang mana gen M memiliki sifat dominan penuh terhadap m. Dari persilangan tersebut akan didapatkan rasio fenotip atau sifat yang terlihat. Bila dihitung sampai keturunan kedua, rasio fenotip persilangan monohibrid dalam dominansi penuh adalah 3:1 (3 merah : 1 putih).
Kasus kedua persilangan monohibrid adalah dominansi tidak penuh, contohnya adalah persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) yang mana kedua gen M dan m sama-sama dominan. Bila dihitung sampai keturunan kedua, rasio fenotip persilangan monohibrid dalam dominansi tidak penuh adalah 1 : 2 : 1 (1 merah : 2 merah muda : 1 putih)
ADVERTISEMENT
Lalu ada persilangan dihibrid dengan contoh kasus persilangan biji bulat kuning (BBKK) dengan biji kusut hijau (bbkk), yang mana biji bulat dominan terhadap biji kisur dan kuning dominan terhadap hijau. Bila dihitung sampai keturunan kedua, rasio fenotip persilangan dihibrid adalah 9 : 3 : 3 :1 (9 bulat kuning : 3 bulat hijau : 3 kisut kuning : 1 kisut hijau)
Itulah penjelasan mengenai pengertian persilangan dihibrid dan monohibrid serta rasio fenotip atau sifat yang terlihat. Cobalah untuk mempelajari Hukum Mendel agar lebih memahami persilangan ini. (LOV)