Konten dari Pengguna

Renungan Ayat Alkitab Yohanes 5: 30 untuk Keluarga

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Juli 2022 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Renungan Ayat Alkitab. (Foto: mnplatypus by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Renungan Ayat Alkitab. (Foto: mnplatypus by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Kasih karunia terbesar yang didapatkan oleh manusia adalah kasih Yesus yang bersedia turun ke dunia. Kehadiran Yesus ke dunia ditujukan untuk menghapus dosa umat manusia yang begitu besar. Adapun hukuman dosa tersebut adalah maut. Begitu besar kasih Allah kepada kita, sehingga Ia merelakan anakNya yang tunggal Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa maut. Namun, tahukah kamu bahwa Yesus turun ke bumi tanpa kekuatan yang infinite dengan sendirinya (Yohanes 5: 30). Yesus memang telah berbicara tentang berbagai mukjizat, seperti membangkitkan orang mati, meramal dunia, tetapi semua kemampuanNya berasal dari Tuhan. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut renungan mengenai ayat Alkitab Yohanes 5 ayat 30.
ADVERTISEMENT

Bacaan Renungan Ayat Alkitab Yohanes 5

Ilustrasi Renungan Ayat Alkitab. (Foto: StockSnap by https://pixabay.com)
Kebesaran dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus tidaklah dilakukan dengan kemampuanNya sendiri. Segala kebesaran yang dilakukan Yesus merupakan campur tangan Tuhan Allah sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes 5: 30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.
Di dalam perikop terdahulu Yesus menyatakan diri sebagai yang punya hak untuk menghakimi. Bukankah hal yang aneh apabila orang menanyakan hak Yesus untuk menghakimi orang lain. JawabanNya adalah bahwa penghakiman Yesus itu benar dan menjadi penghakiman terakhir, sebab Ia tidak punya keinginan untuk melakukan hal-hal lain kecuali kehendak Allah saja. Dikutip dari buku Pemahaman Alkitab Setiap Hari yang ditulis oleh William Barclay (2008: 329), Yesus telah menyatakan bahwa penghakimanNya adalah penghakiman Allah sendiri.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Yesus sebagai yang berhak menghakimi didasarkan pada pengakuan bahwa di dalam diriNya terdapat pikiran Allah yang sempurna. Yesus tidak menghakimi berdasarkan motivasi manusiawi yang mungkin sulit dihindarkan. Yesus melakukan penghakiman dengan kesucian, kasih, dan simpati Allah yang sempurna. Semoga renungan Yohanes 5: 30 dapat menjadi renungan keluarga bagi kita semua, Amin! (CHL)