Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Renungan Harian Kristen dari Kitab Yesaya 42
2 November 2021 8:37 WIB
Ā·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu pasal di dalam Alkitab Kristen yang mampu menguatkan dan mengembalikan semangat kita adalah Yesaya 42.
ADVERTISEMENT
Melansir buku Pengkajian-Kristalisasi Yesaya (2), ‎Yayasan Perpustakaan Injil (Yasperin), (2021:54), nubuatan Nabi Yesaya ini disampaikan untuk memberikan penghiburan kepada umat Israel di dalam penderitaan mereka.
Renungan Harian Kristen dari Kitab Yesaya 42
Yesaya 42:1-4 (TB) berbunyi demikian:
(1) Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
(2) Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
(3) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
(4) Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
ADVERTISEMENT
Beratnya penderitaan yang dialami umat Israel pada zaman itu digambarkan seperti buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya.
Berdasarkan logika, buluh dan sumbu itu sepertinya tidak akan mungkin kembali seperti semula, seolah harapan telah musnah.
Namun, di dalam nubuatan Nabi Yesaya ini, Tuhan berfirman bahwa buluh yang patah terkulai itu tidak akan dipatahkan dan sumbu yang pudar nyalanya itu tidak akan dipadamkan.
Tuhan menghibur umat-Nya dan menyatakan kasih karunia-Nya dengan harapan yang pasti. Tuhan mampu memulihkan buluh itu, sehingga menghasilkan buahnya, dan pelita itu agar kembali menjadi terang yang bercahaya dan berfungsi seperti sedia kala.
Lantas, bagaimana cara Tuhan memulihkan umat-Nya yang menderita itu? Melalui Hamba Tuhan, karena Roh Tuhan ada padanya. Hamba pilihan Tuhan ini diberikan kuasa, sehingga bisa setia menyatakan keadilan Tuhan dan tidak akan bimbang atau putus asa untuk menjalankan tugas penyelamatan semua umat manusia.
ADVERTISEMENT
Ia akan mencelikkan mata yang buta, membebaskan yang terpenjara, dan menjadi terang dalam kegelapan. Nubuatan ini telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus, sebagaimana yang dinyatakan oleh Matius di dalam Matius 12:17-21.
Di dalam Yesus Kristus, Tuhan telah menyatakan kebaikan dan kasih-Nya kepada seluruh umat manusia. Tuhan tidak akan mematahkan pengharapan yang telah kita tambatkan kepada-Nya. Pada waktu yang tepat, pengharapan itu akan berbuah manis di dalam hidup kita.
Oleh karena itu, mari kita terus hidup di dalam jalan-Nya dengan beriman sepenuhnya kepada-Nya menuruti segenap perintah-Nya di dalam hidup kita.
Demikianlah renungan harian Kristen hari ini. Semangat! (BRP)