Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Renungan Harian Kristen dari Kitab Yesaya 53
9 November 2021 8:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Yesaya 53 adalah salah satu kitab di dalam Alkitab yang kerap dijadikan sebagai renungan harian orang Kristen. Mengutip buku Dua Konteks, Emmanuel Gerrit Singgih, (2009:14), kitab Yesaya berisi nubuatan tentang kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk menebus dosa umat manusia.
ADVERTISEMENT
Renungan Harian Kristen dari Yesaya 53
Yesaya 53:1-6 (TB) berbunyi demikian:
(1) Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
(2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
(3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
ADVERTISEMENT
(5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
(6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Ada 6 macam luka yang bisa dialami manusia, antara lain:
ADVERTISEMENT
Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami beberapa macam luka di atas. Namun, Yesus Kristus telah mengalami semua maca luka di atas pada tubuh-Nya, lho.
Lebih dari itu, Yesus Kristus tidak hanya menanggung luka secara fisik, melainkan juga luka secara rohani, karena ditimpakannya dosa seluruh umat manusia kepada-Nya (ayat 4 dan 5).
Namun, dengan rela hati Ia mau menggantikan posisi kita sebagai orang yang pantas untuk dihukum. Ia bahkan dihukum tanpa kenal ampun, seperti domba yang dibawa ke tempat pembantaian (ayat 7).
Penderitaan tak tertahankan yang dinubuatkan Nabi Yesaya ini digenapi ketika Yesus menjalani sengsara-Nya yang super hebat. Mulai dari penangkapan-Nya di Taman Getsemani sampai wafat-Nya di kayu salib. Ia menanggung hukuman salib yang paling hina itu demi keselamatan seluruh umat manusia yang Ia cintai.
ADVERTISEMENT
Saat wafat di kayu salib dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga, Ia mendatangkan kebaikan dan keselamatan bagi semua orang yang menyambut-Nya.
Dari setiap luka sayatan dan koyakan di tubuh Yesus, kita dianugerahi pengampunan yang sebenarnya tidak layak kita terima. Dari setiap tusukan dan luka yang menembus tubuh Yesus, kita ditebus dan diselamatkan dari kebinasaan.
Setelah membaca renungan harian dari kitab Yesaya 53 di atas, mari terus beriman kepada Yesus Kristus dan beritakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya.(BRP)