Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Renungan Kristen untuk Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Ayat Alkitab
14 November 2021 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada beberapa agenda doa dan renungan Kristen untuk ibu rumah tangga, sering kita dapati bahwa dalam ayat Alkitab pun disebutkan bahwa peran seorang ibu dalam rumah tangga sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Sesibuk dan sepadat apa pun kegiatannya, renungan Kristen untuk ibu rumah tangga tetap mereka butuhkan agar mengingat tugas, kewajiban, dan juga haknya sebagai seorang ibu rumah tangga. Selain itu agar tetap bisa berlaku dan bersikap bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Melansir dari buku Tugas Rangkap Wanita: Mengubah Sikap Orang Kristen, Anne Borrowdale, 1993, peran sebagai ibu rumah tangga kadang masih dianggap kurang penting karena kelihatannya tidak bisa menghasilkan apa-apa. Wanita jaman sekarang pun sudah jarang yang mau menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, karena tuntutan ekonomi dan juga kemajuan pendidikan serta terbukanya pekerjaan untuk perempuan.
Renungan Kristen untuk Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Ayat Alkitab
Berikut renungan Kristen untuk ibu rumah tangga yang dikutip dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2011.
ADVERTISEMENT
1.
Saat ini, ada banyak wanita Kristen yang tidak hanya menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga murni (mengurus suami, anak dan rumah tangga), tetapi juga mampu berperan dalam pekerjaan (karir). Akibatnya tidak sedikit para isteri yang mengeluh karena lelah fisik dan emosi.
Inilah saatnya bagi wanita untuk mengoreksi kembali komitmen dan tanggung jawabnya sesuai dengan firman Tuhan, yaitu melaksanakan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan. Di dalam Amsal 31:10-31 terangkum hal-hal yang harus dipahami oleh para wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya: mengurus suami, anak, rumah tangga dan juga karir di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Menjadi penolong bagi laki-laki tidak akan membuat wanita berada di posisi lebih rendah; justru seorang wanita yang bisa menjadi penolong bagi laki-laki disebut Alkitab sebagai seorang isteri yang cakap, kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suaminya. Menjadi penolong bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung dan menguatkan suami dalam semua aspek kehidupannya (jasmani dan rohani). Salah satu langkah terbaik untuk mendukung suami dan berbuat baik kepadanya adalah dengan cara menghormatinya dan senantiasa berdoa untuk dia. Berdoa untuk suami adalah hal yang penting, supaya melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi yang berkenan kepada Tuhan.
2. Salah satu akibat dari pergeseran peran ibu rumah tangga adalah timbulnya anggapan bahwa peran tersebut bukanlah sebuah pilihan yang mulia. Bahkan ada sebagian wanita yang merasa tidak berguna dan tidak berharga bila harus berperan sebagai ibu rumah tangga tanpa berkarier lain di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Kemuliaan pertama menjadi seorang ibu rumah tangga adalah kemuliaan melayani. Tuhan Yesus berkata (Matius 20:26-27),
Panggilan Tuhan kepada kita orang percaya adalah panggilan untuk melayani dan mungkin, di antara semua pekerjaan melayani, tidak ada yang lebih mulia daripada tugas melayani sebagai ibu rumah tangga. Menjadi ibu rumah tangga menuntut banyak pengorbanan. Begitu banyak yang mesti dikerjakan namun hampir semuanya bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan suami dan anak-anak. Begitu besar pengorbanan yang sering kali dibayar oleh istri dan ibu rumah tangga namun begitu sedikit pamrih yang diterimanya. Namun di sinilah letak kemuliaan ibu rumah tangga. (DNR)
ADVERTISEMENT