Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Renungan Malam Kristen tentang Kemalasan
8 November 2021 8:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Renungan Malam Kristen tentang Kemalasan, Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1636298434/opening-book-of-holy-bible-with-text-on-blurred-cross-background-picture-id1294989363_cyoaon.jpg)
ADVERTISEMENT
Kemalasan memang mendarah daging di dalam diri setiap manusia. Namun, jika terus menerus dituruti, maka kemalasan dapat membuat kita kehilangan berbagai peluang di dalam hidup sehari-hari. Simak renungan malam Kristen berikut untuk mengikis kemalasan.
ADVERTISEMENT
Renungan Malam Kristen tentang Kemalasan
Mengutip buku 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas, Harison J. Ompusunggu, (2021:14), ada seorang muda yang baru saja diwisuda sebagai Sarjana Teknik, padahal ayahnya hanyalah seorang tukang becak. Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang tukang becak menyekolahkan anaknya setinggi itu.
Seandainya pun anak itu mendapatkan beasiswa , tetap saja ada banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk berbagai keperluan kuliah, seperti pencetakkan tugas, makalah, uang jajan agar tidak kelaparan, dan lain-lain.
Ini berarti ayahnya senantiasa bekerja keras banting tulang untuk menyekolahkan anaknya sampai bisa menjadi seorang sarjana.
Hari-harinya tentu saja diisi dengan mengayuh becak tanpa kenal waktu dan lelah. Berkat tekadnya untuk menyekolahkan sang anak sampai menjadi seorang sarjana, ia pun berhasil membunuh rasa malasnya. Daripada bermalas-malasan dan mengeluh, ia berhasil memompa semangat dan motivasinya dengan baik demi cerahnya masa depan sang anak.
ADVERTISEMENT
Hal itu menjadi teguran bagi kita yang hidupnya mungkin tidak seberat tukang becak tersebut, tetapi tidak mampu mengikis rasa malas sedikit pun. Bahkan untuk hal-hal sederhana, seperti berdoa dan membaca Alkitab saja, kita malas.
Markus 2:11 (TB) berbunyi:
"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Ayat ini menegaskan kepedulian Tuhan Yesus akan hidup kita. Lewat perintah tersebut, Ia mengingatkan kita untuk mengikis rasa malas yang dapat menyebabkan kelumpuhan rohani.
Dengan demikian, seberapa berat pun masalah kita, janganlah itu membuat kita malas dan 'lumpuh'. Serahkanlah beban hidup kita kepada Tuhan Yesus dan percayalah bahwa Ia akan menuntun kita dan memberikan jalan keluar yang tepat bagi kita.
Selain berserah kepada-Nya, kita juga bertugas untuk berusaha semampu kita, bukan bermalas-malasan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah renungan malam Kristen tentang kemalasan. Yuk, kita berdoa kepada Tuhan agar dimampukan untuk mengikis, bahkan menghilangkan rasa malas.(BRP)