Konten dari Pengguna

Renungan Pagi dalam Yohanes 20: 17 Ayat Alkitab

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Juli 2022 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Renungan Pagi. (Foto: Pedroivo by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Renungan Pagi. (Foto: Pedroivo by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa tujuan Roh Kudus menulis Injil Yohanes adalah agar kita tahu bahwa kita telah dijadikan anak-anak Allah? Melalui proses kebangkitan Kristus, siapapun yang percaya kepada Yesus telah dijadikan anak-anak Allah. Hal tersebut menjadi perkara yang Ajaib dan mulia. Walaupun kita merupakan orang yang berdosa, hina, najis, dan tidak berarti, tetapi kita dapat menjadi anak-anak Allah melalui kematian dan kebangkitan Tuhan. Kita memiliki hayat, sifat, dan kepenuhan Allah sebagai anak-anak Allah. Betapa Ajaib, bukan? Hal tersebut tertulis dalam Yohanes 20: 17 yang tertulis dalam ayat Alkitab. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai penjelasan ayat tersebut.
ADVERTISEMENT

Penjelasan Yohanes 20 Ayat 17 Alkitab

Ilustrasi Renungan Pagi. (Foto: sachbearbeitung by https://pixabay.com)
Setelah Yesus bangkit dari kematianNya, Ia mewahyukan kepada Maria bahwa murid-murid sekarang adalah saudaraNya. Hal tersebut tertulis dalam Yohanes 20: 17, yaitu Kata Yesus kepadanya: ”Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu”.
Yesus semula adalah Putra tunggal Allah, tetapi kini Ia telah menjadi Putra sulung di antara banyak anak. Sebelum Yesus mati, Ia adalah Putra tunggal Allah, tidak memiliki saudara. Namun setelah Yesus bangkit, Ia memiliki banyak saudara, yaitu para murid-murid yang terkasih.
Dikutip dari buku Pelajaran Hayat Yohanes yang ditulis oleh Witness Lee, Yasperin (2019), Tuhan menggenapkan semua hal melalui kematian dan kebangkitanNya. Kematian Yesus di kayu salib tidak menandakan bahwa Tuhan kita kalah oleh maut. Namun, Tuhan kita berhasil bangkit dari maut di hari yang ketiga dan menunjukkan bahwa Dia adalah raja dari segala raja. Kita telah menerima amanat surgawi untuk selalu setia dan menyembahNya setiap hari. Oleh karena itu, kita harus hidup seturut kehendak Allah dan percaya bahwa hanya Dialah jalan keselamatan bagi manusia yang berdosa.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai Yohanes 20: 17 ayat Alkitab sebagai renungan umat Kristen. Semoga kasih Kristus selalu menyertai kamu, Amin! (CHL)