Konten dari Pengguna

Renungan Yesaya 60 Ayat 1 dan 2 bagi Umat Kristen

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 November 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unsplash.com - Yesaya 60
zoom-in-whitePerbesar
Unsplash.com - Yesaya 60
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ayat Alkitab Yesaya 60 terdapat pada bagian akhir kitab Yesaya. Yesaya 58-66 memang adalah bagian penutup dari Kitab Yesaya yang mendeklarasikan sebuah pengharapan keselamatan bagi seluruh umat manusia, runtuhnya dinding-dinding pembatas antar-bangsa, dan penyataan kemuliaan Tuhan pada akhir zaman.
ADVERTISEMENT
Yesaya 60 ayat 1 dan 2 adalah permulaan dari penjelasan Nabi Yesaya mengenai terang yang ditempatkan Tuhan di dunia ini. Terang apakah yang dimaksud.

Yesaya 60 Ayat 1 dan 2 Bagi Umat Kristen

Berikut adalah isi dari Yesaya 60 ayat 1 dan 2.
Bisa dipastikan, kita tidak akan bisa hidup tanpa terang. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, maka kita akan merasa gelisah, lalu mulai menjadi emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, cepat atau lambat kita akan menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Lalu, pada titik yang paling ekstrem, kita mulai kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan.
Unsplash.com
Kurang lebih seperti itulah yang dirasakan oleh bangsa Israel saat mereka kembali dari Babel ke Yerusalem. Mereka belum pulih dari berbagai trauma yang mereka alami dalam masa pembuangan. Semua hal yang mereka alami membuat mereka menjadi ragu akan kasih Allah.
ADVERTISEMENT
Saat itulah, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan pesan pengharapan yang menerangi hati mereka. Allah berpesan bahwa akan datang Terang yang akan terbit di tengah mereka. Bangsa mereka akan dipulihkan, dan bahkan melalui merekalah, bangsa-bangsa akan datang kepada terang Allah
Yesaya juga menggambarkan berbagai kondisi saat akhirnya "kota Tuhan" bangkit dari keterpurukan dan bersinar dengan terang, sementara seluruh dunia diliputi oleh kegelapan. Bagaikan laron-laron yang secara instingtif terbang untuk mencari sumber cahaya, demikian pula bangsa-bangsa akan berduyun-duyun datang untuk mencari Tuhan.
Maka jika melansir dari buku Gereja Impian, Jimmy Oentoro, 2013, inti dari Yesaya 60 ayat 1 dan 2 adalah saat kita menantikan kedatangan kembalinya Tuhan Yesus ke dunia, kitalah terang yang Ia tempatkan di tengah dunia yang gelap ini. (DNR)
ADVERTISEMENT