Konten dari Pengguna

Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 Mei 2022 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Resensi novel adalah salah satu hal yang biasa dilakukan pembaca buku setelah selesai membaca suatu karya sastra. Jadi, tidak heran jika kita bisa menemukan banyak hasil resensi yang diunggah ke internet. Salah satunya adalah resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Novel best seller pada masanya ini memang memiliki alur cerita yang menarik sehingga membuat pembacanya merasa terkesan.
ADVERTISEMENT

Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Sumber: unsplash.com

Isi Resensi:

Resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye (2018) secara umum bercerita tentang perjuangan hidup pengamen jalanan yang akhirnya bisa berkuliah di luar negeri bernama Tania dan Dede, adiknya.
Saat itu, kaki Tania tertusuk paku payung dan ia diberi uang oleh seorang lelaki bernama Danar untuk membeli obat. Tak hanya itu, laki-laki ini juga memberinya sepasang sandal. Sejak itulah, kehidupan Tania menjadi berubah. Tania yang pada saat itu berusia 11 tahun memanggil Dana dengan sebutan Oom meski usianya baru 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Kemudian Danar juga bersedia membantu Tania dan adiknya untuk bersekolah lagi. Ia dengan sukarela membiayai sekolah kakak beradik ini sekaligus membantu sang ibu untuk membangun usaha kecil. Selang dua tahun, ibu berhasil memiliki kehidupan yang lebih baik karena bisnis kuenya laris manis.
Akhirnya, secara perlahan Tania tumbuh sebagai gadis yang cantik dan pintar sehingga dapat mengejar ketertinggalannya di sekolah. Waktu terus berjalan hingga Tania menyiapkan diri untuk melanjutkan Junior High School di Singapura melalui beasiswa. Ia lalu dinyatakan lolos menjadi penerima beasiswa. Rasa simpati dan kasihan yang terjalin antara Tania dan Danar perlahan berubah menjadi cinta. Tanpa disangka, cinta tumbuh diantara keduanya hanya karena perhatian dan perlindungan.

Kelebihan dan Kekurangan:

Beberapa kelebihan dari novel karya Tere Liye ini antara lain dapat memberikan motivasi bagi pembacanya, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, hingga pelajaran soal cinta dan pengorbanan dari sudut pandang yang berbeda. Namun, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipahami pembaca. Misalnya, terdapat beberapa tulisan yang salah dan novel ini tidak cocok dibaca untuk semua umur.
ADVERTISEMENT
(Anne)