Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Resensi Novel Perahu Kertas Karya Dee Lestari tentang Cinta dan Cita-Cita
7 Mei 2022 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perahu Kertas adalah novel keenam yang ditulis oleh Dewi Lestari atau akrab disapa Dee. Novel ini sempat booming pada saat diterbitkan dan berhasil menjadi novel best seller. Tidak hanya itu, Perahu Kertas juga diadaptasi ke dalam bentuk film yang dibintangi oleh Maudy Ayunda. Nah, agar Anda lebih memahami alur cerita dari novel ini, maka tidak ada salahnya untuk membaca resensi novel Perahu Kertas.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Anda akan mengerti bagaimana sudut pandang Dee Lestari sebagai penulis dalam mengemas cerita tersebut.
Resensi Novel Perahu Kertas Karya Dee Lestari tentang Cinta dan Cita-Cita
Isi Resensi:
Bicara soal resensi novel Perahu Kertas karya Dee Lestari (2016), pasti akan dimulai dari awal kisah ceritanya terlebih dahulu. Jadi, kisah dalam novel ini berawal dari Keenan yang saat itu baru tamat SMA. Setelah 6 tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya, ia harus pulang untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi di Bandung sesuai dengan kesepakatannya dengan sang ayah.
ADVERTISEMENT
Dibanding masuk Fakultas Ekonomi, sebenarnya Keenan lebih senang menjadi pelukis yang bakatnya turun dari sang ibu. Namun, di sisi lain terdapat seorang gadis bernama Kugi yang sangat unik dengan kehidupannya yang penuh kejutan. Kugy bercita-cita sebagai pendongeng dan gemar mengoleksi buku-buku dongeng di taman baca miliknya.
Ia menyadari bahwa juru dongeng bukanlah profesi yang mudah diterima orang awam. Namun, ia tetap yakin dan menekuni dunia tulis menulis dengan berkuliah di Fakultas Sastra. Akhirnya, Keenan dan Kugy saling bertemu berkat Noni dan Eko yang merupakan sepupu Keenan dan teman kecil Kugy.
Seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengagumi satu sama lain hingga tanpa disadari muncul benih-benih cinta. Sejak saat itulah, kisah persahabatan dan percintaan mereka mulai dibumbui dengan berbagai kejutan.
ADVERTISEMENT
Kelebihan dan Kekurangan:
Novel Perahu Kertas ini sangat menarik untuk dibaca karena mengangkat kisah persahabatan dengan konflik yang cenderung ringan. Selain itu, novel ini juga cocok dibaca untuk semua usia. Ada banyak sekali pesan moral yang didapatkan saat membaca novel ini. Sayangnya, setting tempat yang digunakan dalam novel Perahu Kertas terlalu banyak sehingga membutuhkan konsentrasi tinggi untuk memahaminya agar tidak bingung.
(Anne)